REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menyusun daftar tuntutan yang akan disampaikan kepada Amerika Serikat (AS), jika negosiasi dengan Israel dilanjutkan. Dalam laporan Channel 12 Israel, daftar tuntutan itu dibuat ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan mendorong kembali dialog Israel-Palestina yang terhenti sejak 2014.
Menurut sumber daftar tersebut mencakup beberapa tuntutan, termasuk pembukaan kembali institusi Palestina di Yerusalem Timur, yang dilarang oleh polisi Israel dan badan intelijen Israel atau Shin Bet pada 2001. Tuntutan tersebut juga meminta agar status quo di Masjid al-Aqsa dipulihkan, mengurangi kunjungan pemukim ke kompleks al-Aqsa, dan meningkatkan status utusan Palestina.
Tuntutan tersebut mencakup penghentian pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur, seperti lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan. Abbas juga menuntut pembebasan kelompok keempat tahanan Palestina, yang telah ditahan oleh Israel sebelum 1993.
Selain itu, Palestina juga menuntut agar Israel menghentikan ekspansi pemukiman di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk di Yerusalem Timur, dan evakuasi semua pos pemukiman dari tanah Palestina. Daftar tersebut mencakup pengalokasian di Area C, yang mewakili sekitar 60 persen wilayah Tepi Barat, digunakan untuk pabrik, pembangkit listrik, dan proyek pariwisata.
Abbas juga meminta agar kekuatan perencanaan dan perizinan diberikan ke Palestina, memperkuat kehadiran Palestina di Area B, dan membangun jalur kereta api di wilayah Tepi Barat.