REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia menutup pusat vaksinasi massal di Selangor tengah pada Selasa (13/7). Penutupan harus dilakukan setelah lebih dari 200 staf medis dan sukarelawan dinyatakan positif terkena virus korona.
Penutupan itu adalah yang pertama dari pusat vaksinasi dan terjadi ketika infeksi baru yang dikonfirmasi di negara itu mencapai rekor 11.079 kasus pada Selasa. Menteri Sains Khairy Jamaluddin menekankan bahwa tindakan cepat pemerintah telah menahan kluster di Pusat Konvensi Ideal.
"Ini pertama kalinya kami harus menutup (pusat vaksinasi) karena kasus positif tetapi kami bertindak cepat. Dengan menutupnya hari ini dan dengan mengambil tindakan korektif ... kami berharap gangguan ini hanya satu hari dan ini tidak akan menghambat proses vaksinasi," kata Khairy.
Penanggung jawab atas program imunisasi nasional itu memerintahkan pengujian semua 453 pekerja di pusat tersebut setelah dua sukarelawan dipastikan memiliki virus korona. Khairy mengatakan, 204 orang yang hasilnya positif memiliki //viral load// yang rendah, artinya jumlah virus di dalam tubuhnya sedikit.
Khairy menyatakan, jumlah virus dalam tubuh yang rendah bisa jadi karena 88 persen atau 400 pekerja sudah divaksinasi. Pusat itu ditutup untuk sanitasi dan semua pekerjanya diisolasi.
Menurut Khairy, Pusat Konvensi Ideal akan dibuka kembali Rabu (14/7), dengan tim baru pekerja medis. Dia menjamin akan aman untuk mengunjungi pusat itu untuk vaksinasi mulai Rabu.
Menteri Sains ini pun mendesak orang-orang yang divaksinasi di pusat itu sejak Jumat (9/7) untuk mengisolasi mandiri selama 10 hari dan diuji jika mengalami gejala. Dia menolak mengatakan berapa banyak orang yang mengunjungi pusat itu sejak Jumat. Namun, tempat tersebut memiliki kapasitas untuk memberikan hingga 6.000 suntikan sehari.
Khairy mengatakan langkah-langkah kesehatan di semua pusat vaksinasi lainnya akan diperketat, tetapi tidak memerintahkan pekerja di tempat vaksinasi lain untuk diuji. Vaksinasi telah meningkat, dengan 11 persen dari populasi sekarang sepenuhnya diinokulasi.
Sekitar seperempat dari 32 juta penduduk negara itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Tingkat vaksinasi harian melampaui 420.000 dosis pada Senin (12/7).
Selangor yang merupakan negara bagian terkaya di Malaysia dan berbatasan dengan Kuala Lumpur adalah yang paling parah dilanda pandemi. Wilayah ini menyumbang hampir setengah dari kasus baru pada Selasa, sebagian karena peningkatan penyaringan virus di tengah penguncian yang ketat.
Pemerintah telah berjuang untuk menahan pandemi yang telah memburuk meskipun dikunci sejak 1 Juni. Total kasus yang dikonfirmasi telah melonjak 50 persen sejak 1 Juni menjadi 855.949, sementara kematian meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 6.200.