REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Berdasarkan sebuah penyelidikan, para milisi Taliban dilaporkan telah mengeksekusi 22 pasukan komando Afghanistan, di Kota Dawlat Abad, provinsi Faryab pada 16 Juni lalul. Hal itu tetap dilakukan, meski pasukan diklaim menyerah pascamelakukan bentrokan.
Dikatakan saksi mata, para korban adalah anggota unit Pasukan Khusus Afghanistan. Setelah pertempuran sengit untuk menguasai kota, pasukan komando kehabisan amunisi dan dikepung para milisi Taliban.
Dalam satu video, pasukan komando mengatakan bahwa mereka menyerah, tak lama kemudian, datang beberapa orang.
Mengutip TRTWorld Rabu (14/7), para pejabat Palang Merah juga mengkonfirmasi adanya mayat dari 22 pasukan komando yang telah diambil Taliban.
Namun demikian, pejabat Taliban dalam videonya, menyebut bahwa pengeksekusian pasukan komando dalam sebuah video adalah propaganda pemerintah.
Taliban, menampik tuduhan pembantaian terhadap pasukan komando tersebut. Bahkan, jubir dari Taliban juga mengklaim bahwa mereka masih menahan sekitar 24 anggota pasukan komando yang telah mereka tangkap di Provinsi Faryab, meskipun tanpa memberikan bukti
Menanggapi hal tersebut, pihak berwenang Afghanistan membantah pernyataan Taliban. Mereka, menegaskan bahwa para anggota pasukan komando itu telah meninggal.
Hingga kini, Taliban diketahui telah mengusir ribuan warga sipil dari rumah mereka setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bahwa semua pasukan Amerika Serikat akan ditarik dari negara itu pada 11 September. Sejak saat itu, Taliban mengklaim, telah menguasai hampir 200 distrik di seluruh Afghanistan, mayoritas di bagian utara.