REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Media Iran melaporkan Teheran membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) atas keterlibatan Iran dalam penculikan jurnalis dan aktivis hak asasi manusia Masih Alinejad. Iran menyebut tuduhan tersebut 'tanpa dasar dan konyol'.
"Klaim baru pemerintah Amerika Serikat tanpa dasar dan konyol yang tidak layak untuk dijawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, Rabu (14/7).
Jaksa-jaksa Amerika Serikat mendakwa empat orang Iran yang diduga agen intelijen Iran atas penculikan Alinejad yang kritis terhadap rezim Iran.
Pihak otoritas Amerika Serikat mengatakan beberapa tahun terakhir petugas intelijen Iran mengelabui sejumlah aktivis di luar negeri untuk datang ke sebuah destinasi untuk mereka culik dan bawa pulang ke Iran.
Dokumen dakwaan tidak menyebutkan nama korban penculikan. Tapi media Amerika Serikat mengonfirmasi Alinejad, kontributor Voice of America bahasa Persia dan aktivis hak asasi yang menjadi korban.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat menolak memberikan komentar saat ditanya tentang Alinejad. Tetapi saat dihubungi Alinejad mengatakan ia masih mengalami guncangan.
Dia mengatakan telah bekerja sama dengan Badan Investigasi Federal (FBI) sejak petugas lembaga itu menunjukkan foto-fotonya yang diambil orang-orang yang berencana menculiknya. "Mereka menunjukan Republik Islam Iran sudah sangat dekat," katanya.
Jaksa Amerika Serikat mengatakan empat orang warga Iran menyewa penyidik swasta untuk mengawasi seorang jurnalis di Brooklyn, New York. Mereka meminta investigator swasta itu untuk merekam rumah dan keluarganya sebagai bagian rencana untuk menculiknya.
"(Empat orang terdakwa berencana) untuk membawa paksa korban mereka ke Iran, di mana nasib korban tidak akan dapat diketahui," kata Jaksa Amerika Serikat Distrik Selatan New York Audrey Strauss.
Jaksa mengatakan agen-agen Iran menyewa detektif swasta di Manhattan untuk mengawasi Alinejad dan keluarganya. Mereka mengklaim Alinejad orang hilang dari Dubai yang melarikan diri untuk menghindari hutang.