Kamis 15 Jul 2021 11:15 WIB

Lockdown 3 Minggu, Kasus Covid-19 di Sydney Mulai Stabil

Jumlah kasus infeksi harus turun mendekati nol agar Sydney bisa mencabut lockdown

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Suasana jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6). Lebih dari lima juta orang di Sydney dan sekitarnya telah memberlakukan lockdown selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. EPA-EFE/MICK TSIKAS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUTPutra M. Akbar
Foto: AAP
Suasana jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6). Lebih dari lima juta orang di Sydney dan sekitarnya telah memberlakukan lockdown selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. EPA-EFE/MICK TSIKAS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUTPutra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Otoritas Australia melaporkan kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Sydney mulai melambat. Setelah kota terbesar di Australia itu menjalani karantina wilayah atau lockdown selama tiga pekan untuk menekan kasus infeksi dari varian Delta yang sangat menular.

Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales  (NSW) Gladys Berejiklian mengatakan jumlah kasus infeksi harus turun mendekati nol agar karantina wilayah kota 5 juta orang itu dapat dicabut, mengingat ada penularan 28 dari 65 kasus positif baru berasal dari masyarakat.

Baca Juga

"Sementara jumlah kasus infeksi masih naik turun, kami melihat stabilisasi, mereka tidak lagi tumbuh eksponensial," kata Berejiklian, Kamis (15/7).

Enam puluh lima kasus baru menunjukkan penurunan dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 97 kasus. Sydney mulai menerapkan karantina wilayah pada 26 Juni dan akan terus berlaku hingga 30 Juli.

Pemerintah mengatakan peraturan tersebut hanya dapat dicabut ketika kasus infeksi yang penularannya terjadi masyarakat mendekati nol. Jumlah kasus infeksi di kota itu kini lebih dari 900 kasus. Mereka juga melaporkan dua kasus kematian Covid-19 pertama tahun ini.

Virus juga menyeberang ke Negara Bagian Victoria dan South Australia. Setelah sekelompok pemindah furniture di Sydney berkunjung ke dua negara bagian itu untuk bekerja.

Puluhan venue baru di Melbourne termasuk pusat perbelanjaan, dua rute transportasi massal dan sebuah kelom olahraga masuk sebagai lokasi penularan virus. Hal itu menambah tekanan bagi pemerintah untuk memperketat peraturan pembatasan sosial.

Pada Rabu (14/7) kemarin, Victoria menerapkan kebijakan yang mewajibkan masyarakat memakai masker di luar ruang. Setelah negara bagian berpopulasi enam juta orang itu melaporkan 10 kasus infeksi baru. Tidak ada kasus baru di Victoria pada Kamis ini.

Media Australia melaporkan masyarakat dilarang untuk menggelar acara berkumpul di rumah dan ruangan tertutup. Pihak berwenang South Australia mengidentifikasi venue ketiga yang dikunjungi para pekerja pemindah furniture, sementara dua venue di kota NSW termasuk satu venue dekat perbatasan Victoria dan satu lagi terletak sekitar 500 kilometer barat daya Sydney.  

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement