Sabtu 17 Jul 2021 01:23 WIB

AS Berjanji Terus Dukung Proses Perdamaian di Afghanistan

Putaran pertemuan C5+1 baru digelar di tengah penarikan pasukan AS dari Afghanistan

Red: Nur Aini
Amerika Serikat akan terus mengupayakan dukungan kuat baik dari regional maupun internasional untuk proses perdamaian Afghanistan.
Amerika Serikat akan terus mengupayakan dukungan kuat baik dari regional maupun internasional untuk proses perdamaian Afghanistan.

 

REPUBLIKA.CO.ID, TASKENT -- Amerika Serikat akan terus mengupayakan dukungan kuat baik dari regional maupun internasional untuk proses perdamaian Afghanistan.

Baca Juga

Hal itu disampaikan oleh Penasihat Keamanan Dalam Negeri Amerika Elizabeth Sherwood-Randall pada Kamis (16/70, selama pertemuan C5+1 di ibu kota Uzbekistan, Tashkent. Selain AS, menteri luar negeri dari lima negara Asia Tengah -- Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan -- hadir dalam pertemuan itu.

"Kami akan terus mendukung negosiasi untuk mencapai solusi politik menuju perdamaian Afghanistan yang layak mereka dapatkan dan untuk membangun basis dukungan regional dan internasional yang kuat untuk masa depan Afghanistan," kata Sherwood-Randall.

Dia mencatat bahwa anggota C5+1 dapat berbuat lebih banyak dengan saling bekerja sama daripada berjalan sendiri-sendiri untuk mengatasi masalah kepentingan bersama, tidak hanya terkait masalah Afghanistan saja.

"Kami akan terus memberikan bantuan keamanan kepada Pasukan Pertahanan Nasional Afghanistan, termasuk bantuan pembangunan dan kemanusiaan. Kami akan terus mengambil tindakan agresif terhadap kelompok teroris yang mengancam AS," tegas Sherwood-Randall merujuk pada penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Uzbekistan Abdulaziz Kamilov mengatakan format C5+1 berkontribusi pada peningkatan konektivitas di bidang ekonomi, sektor energi, dan perdagangan antarnegara.

​​​* Ditulis oleh Ahmet Gencturk

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-berjanji-terus-dukung-proses-perdamaian-di-afghanistan/2306160
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement