Sabtu 17 Jul 2021 09:15 WIB

WHO Harap China Dukung Investigasi Lanjutan Asal Usul Corona

China diharapkan transparan dan membagian semua data yang relevan.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi penyebaran virus corona tipe baru, SARS-CoV-2. Virus ini pertama kali ditemukan di China pada akhir 2019.
Foto:

Pada 26 Mei, Menteri Kesehatan AS Xavier Becerra menyerukan studi fase kedua tentang asal-usul virus. Ia mengatakan bahwa fase dua kajian asal-usul Covid-19 harus diluncurkan dengan kerangka acuan yang transparan.

"Kalian juga harus menjalankan investigasi Fase 2 asal usul Covid-19  dengan kerangka berbasis sains dan memberi independensi para pakar internasional untuk menilai sepenuhnya sumber virus dan masa-masa awal wabah," kata Becerra.

photo
Infografis Mutasi Virus Corona - (republika.co.id)

Tedros mengatakan bahwa WHO sejauh ini mengetahui bahwa SARS-CoV-2 tidak akan menjadi patogen terakhir dengan potensi pandemi. Ia menyebut, akan ada lebih banyak lainnya dan manusia perlu memahami asal usul patogen itu.

Tedros mengatakan, pandangan WHO bahwa dunia membutuhkan kerangka kerja yang lebih stabil dan dapat diprediksi untuk mempelajari asal-usul patogen baru dengan potensi epidemi atau pandemi. Oleh karena itu, ia mengumumkan bahwa Sekretariat badan tersebut telah membentuk Scientific Advisory Group for Origins (SAGO) of Novel Pathogens secara permanen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement