REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kandidat dari partai konservatif Popular Force, Keiko Fujimori, Senin (19/7) mengatakan bahwa dia akan mengakui hasil pemilihan presiden Peru.
Otoritas pemilihan umum negara itu mengatakan akan mengumumkan pemenang Pilpres minggu ini setelah menolak banding Fujimori untuk membatalkan hasil, yang berarti kemenangan bagi kandidat sayap kiri Pedro Castillo.
"Saya mengumumkan bahwa, memenuhi komitmen saya dengan semua orang Peru, dengan [novel terkenal Peru] Mario Vargas Llosa, dengan komunitas internasional, saya akan mengakui hasilnya karena itulah hukum dan Konstitusi yang telah saya sumpah untuk pertahankan," kata dia dalam sebuah pernyataan.
Peru akhirnya mempunyai presiden terpilih setelah pemilihan yang intens membuat negara itu berada dalam ketegangan selama berhari-hari. Castillo menang melawan sayap kanan Fujimori, putri mantan Presiden Peru Alberto Fujimori.
Menurut lembaga pemilihan umum, Castillo mengumpulkan 50,126 persen suara dibandingkan dengan Fujimori 49,874 persen.
“Yang harus kita lakukan sekarang adalah menghadapi tahap baru bersama, yang akan sangat sulit karena komunisme tidak berkuasa untuk melepaskannya. Itulah mengapa mereka ingin memberlakukan Konstitusi baru pada kami," tambah Fujimori.