REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Seorang pejabat Gedung Putih terdeteksi positif Covid-19. Namun, dia tak melakukan kontak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
“Saya ingin mengonfirmasi bahwa kemarin seorang pejabat Gedung Putih yang divaksinasi penuh dinyatakan positif Covid-19,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Selasa (20/7).
Dia mengatakan, sesuai protokol "ketat", pejabat tersebut telah dijauhkan dari Gedung Putih. Saat ini, pelacakan terhadap orang-orang yang melakukan kontak sedang dilakukan. Psaki menyebut, tak menutup kemungkinan terdapat kasus baru.
“Tapi seperti yang ditunjukkan oleh insiden ini, kasus pada individu yang divaksinasi biasanya ringan. Gedung Putih siap untuk kasus-kasus terobosan dengan pengujian reguler,” ujar Psaki.
Dia mengatakan kejadian itu adalah pengingat tentang kemanjuran vaksin Covid-19 terhadap penyakit parah atau rawat inap. AS sudah mengalami kemajuan dalam kampanye vaksinasinya. Sekitar 68 persen orang dewasa di sana telah menerima setidaknya dosis pertama.
Sejauh ini, AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Ia telah mencatatkan 34,2 juta kasus dengan korban meninggal mencapai 609 ribu jiwa.