REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Sebuah organisasi nirlaba mengajar anak-anak di pedesaan Kolombia cara mengidentifikasi ranjau darat. Upaya ini agar mereka dapat mengenali benda berbahaya itu yang ditempatkan di dekat komunitas mereka oleh kelompok milisi bersenjata selama perang saudara yang panjang.
Sejak 2013, HALO Trust Foundation telah membuat program untuk menonaktifkan ranjau anti-personel di wilayah Antioquia, Meta, Tolima, Cauca, Valle del Cauca, Narino, dan Putumayo. Sejauh ini, mereka menyatakan telah dapat menjinakan 900 bebas ranjau.
Tapi, upaya itu tidak cukup untuk menyapu bersih ranjau darat yang sangat berbahaya bagi warga. Untuk itu, HALO Trust Foundation juga mengajari anak-anak dan komunitas mereka tentang risiko ranjau, bagaimana menemukannya, dan apa yang harus dilakukan jika menemukannya.
"Orang-orang muda tidak tahu bagaimana mengidentifikasi artefak peledak dengan benar. Ini selalu dan masih menjadi perhatian," kata pemimpin komunitas HALO Trust Foundation, Juliana Arango.
Menurut HALO Trust Foundation, sejak 1990 sekitar 12.000 orang telah terluka atau meninggal di Kolombia karena bahan peledak yang belum meledak. "Kami mencoba... menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat, untuk mengurangi masalah ranjau anti-personil dan juga mengurangi kecelakaan yang diakibatkannya," kata pekerja untuk HALO Trust, Juan Jose Granada.