Jumat 23 Jul 2021 08:36 WIB

Militer AS Bantu Pasukan Afghanistan Serang Taliban

AS melakukan sekitar enam hingga tujuh serangan dalam 30 hari terakhir.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan AS di Afghanistan
Foto: Anadolu Agency
Pasukan AS di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militer Amerika Serikat (AS) melakukan dua serangan terhadap Taliban untuk mendukung pasukan Afghanistan di provinsi Kandahar pada Selasa (22/7).  Bantuan serangan ini dilakukan jelang tahap akhir penarikan pasukan AS.

"Saya dapat mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, kami telah bertindak melalui serangan udara untuk mendukung ANDSF (pasukan Afghanistan), tetapi saya tidak akan membahas rincian teknis serangan itu," kata juru bicara Pentagon John Kirby merujuk pada Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan.

Baca Juga

Menurut seorang pejabat pertahanan, militer AS telah melakukan sekitar enam atau tujuh serangan dalam 30 hari terakhir. Sebagian besar menggunakan drone untuk meluncurkan serangan.

Meski memberikan bantuan, pejabat pejawat menyatakan, sebelumnya, AS melancarkan serangan untuk mendukung pasukan Afghanistan lebih sering.

Sebanyak tiga dari empat serangan terakhir menargetkan peralatan yang disita. Peralatan tersebut termasuk milik AS yang ditransfer ke ANDSF kemudian disita oleh Taliban saat bergerak maju ke seluruh negeri.

Perkembangan terakhir ini merupakan indikasi keberhasilan yang dimiliki Taliban saat menyapu seluruh negeri. Hal ini mendorong kembali militer Afghanistan dan mengambil alih petak-petak wilayah yang signifikan saat AS mendekati akhir penarikannya.

Komando Pusat AS, yang bertanggung jawab atas Afghanistan, baru-baru ini mengatakan bahwa penarikan pasukan AS sudah lebih dari 95 persen selesai. Presiden Joe Biden mengatakan penarikan akan selesai pada akhir Agustus.

Sekitar 650 tentara akan tetap berada di negara itu untuk mengamankan kehadiran diplomatik AS di Afghanistan, termasuk kedutaan. Pasukan AS pun akan membantu mengamankan bandara internasional Kabul, yang merupakan fasilitas yang diperlukan untuk pergerakan diplomat. Dwina Agustin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement