Sabtu 24 Jul 2021 00:47 WIB

Spyware Pegasus Israel, Senjata Global Bungkam Kritik

NSO mampu mengakses data milik 50.000 wartawan, politisi, pejabat, serta aktivis

Red: Nur Aini
Forbidden Stories, yang melakukan investigasi bersama dengan Lab Keamanan Amnesty International, menemukan bahwa ponsel milik politikus, aktivis masyarakat sipil, dan hakim di banyak negara dipantau oleh Pegasus, yang jelas-jelas melanggar undang-undang privasi.

Di India, ponsel Paranjoy Guha Thakurta, seorang jurnalis investigasi dan penulis buku, diretas pada 2018. Thakurta menyebut dirinya diincar saat sedang menyusun laporan investigasi soal keuangan grup bisnis Ambani.

"Tujuannya untuk memantau siapa saja orang yang saya ajak bicara dan untuk menemukan individu yang memberikan informasi kepada saya dan rekan saya," jelas dia.

Thakurta adalah salah satu dari setidaknya 40 jurnalis India yang dipilih sebagai target klien NSO di India, berdasarkan analisis konsorsium terhadap data yang bocor. Ponsel dua dari tiga pendiri outlet berita online The Wire – Siddharth Varadarajan dan MK Venu – terinfeksi oleh Pegasus. Ponsel Venu diretas baru-baru ini.

Menarget jurnalis ternama

Beberapa jurnalis lain yang bekerja atau berkontribusi untuk outlet berita independen The Wire – termasuk kolumnis Prem Shankar Jha, reporter investigasi Rohini Singh, editor diplomatik Devirupa Mitra, dan kontributor Swati Chaturvedi – semuanya menjadi target pengawasan.

“Mengkhawatirkan melihat begitu banyak nama orang yang berhubungan dengan The Wire, tetapi ada banyak juga orang yang tidak terkait dengan Wire,” ungkap Varadarajan, yang ponselnya diretas pada 2018.

Sementara itu, Menteri Teknologi Informasi India Ashwini Vaishnaw menekankan pengawasan ilegal tidak mungkin dilakukan.

“Sebuah cerita yang sangat sensasional diterbitkan oleh portal web tadi malam. Banyak tuduhan berlebihan yang dibuat laporan yang terbit sehari sebelum sidang parlemen. Ini tidak mungkin kebetulan,” ujar dia.

Vaishnaw menyebut ini sebagai upaya untuk memfitnah demokrasi India.

Committee to Protect Journalists (CPJ) sebelumnya telah mendokumentasikan 38 kasus spyware yang digunakan untuk menarget jurnalis di sembilan negara sejak 2011.

Bagaimana cara kerja Pegasus?

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/spyware-pegasus-israel-senjata-global-untuk-membungkam-kritik/2311522
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement