Sabtu 24 Jul 2021 00:47 WIB

Spyware Pegasus Israel, Senjata Global Bungkam Kritik

NSO mampu mengakses data milik 50.000 wartawan, politisi, pejabat, serta aktivis

Red: Nur Aini
Forbidden Stories, yang melakukan investigasi bersama dengan Lab Keamanan Amnesty International, menemukan bahwa ponsel milik politikus, aktivis masyarakat sipil, dan hakim di banyak negara dipantau oleh Pegasus, yang jelas-jelas melanggar undang-undang privasi.

Eva Galperin, direktur keamanan siber di Electronic Frontier Foundation (EFF), adalah salah satu peneliti pertama yang mengidentifikasi dan mendokumentasikan serangan siber terhadap jurnalis dan pembela hak asasi manusia di Meksiko, Vietnam, dan negara lainnya pada awal 2010-an.

“Pada 2011, Anda akan menerima email, dan email akan masuk ke komputer Anda, dan malware akan dirancang untuk menginstall sendiri di komputer Anda,” kata dia.

Pemasangan spyware Pegasus di smartphone kini semakin mudah karena target tak perlu mengklik tautan untuk menginstall spyware. Klien bahkan dapat mengendalikan ponsel milik target tanpa kontak apa pun dengan target.

Setelah berhasil diinstall, spyware Pegasus memberi klien NSO akses perangkat lengkap ke aplikasi pesan terenkripsi seperti Signal, WhatsApp, dan Telegram. Pegasus akan tetap aktif hingga perangkat dimatikan. Namun ketika ponsel dihidupkan kembali, ponsel dapat kembali terinfeksi.

Menurut Galperin, operator Pegasus dapat merekam audio dan video dari jarak jauh, mengambil data dari aplikasi pesan, menggunakan GPS untuk pelacakan lokasi, dan mengganti kata sandi dan kunci otentikasi.

Selama bertahun-tahun, pemerintah di seluruh dunia telah bergerak untuk mengumpulkan intelijen menggunakan teknologi, bukan manusia. Di masa lalu, mereka mengembangkan alat spyware in-house hingga perusahaan spyware swasta seperti NSO Group, FinFisher, dan Tim Hacking turun tangan untuk menjual produk mereka ke pemerintah.

Pada Juni 2021, perusahaan spyware Prancis Amesys didakwa karena menjual spyware ke Libya selama 2007-2011. Menurut penggugat, dalam kasus itu, informasi yang diperoleh melalui pengawasan digital digunakan untuk mengidentifikasi dan memburu oposisi diktator Muammar Khaddafi.

Laporan hasil investigasi kolaboratif internasional ini telah mempertanyakan perlindungan yang diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan senjata siber seperti Pegasus dan komitmen NSO Group untuk menciptakan “dunia yang lebih baik dan lebih aman”.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/spyware-pegasus-israel-senjata-global-untuk-membungkam-kritik/2311522
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement