REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan akan melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19 mulai pekan depan. Jumlah kasus yang turun dengan cepat memberikan kepercayaan kepada pihak berwenang untuk lebih melonggarkan tingkat siaga.
Taiwan menerapkan pembatasan pertemuan, termasuk menutup tempat hiburan dan membatasi restoran untuk layanan bawa pulang pada pertengahan Mei. Beberapa dari pembatasan itu dilonggarkan bulan ini, di mana peringatan level 3 telah berlaku dan akan berakhir pada 26 Juli. Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan peringatan itu akan diturunkan ke level 2 mulai Selasa.
"Epidemi domestik secara bertahap stabil dan menuju arah yang baik," kata Su, Jumat (23/7).
"Warga harus tetap mengikuti semua panduan pencegahan pandemi dengan ketat untuk menjaga pencapaian yang diperoleh dengan susah payah ini setelah pembatasan dilonggarkan," tambahnya.
Pertemuan hingga 50 orang di dalam ruangan dan 100 orang di luar ruangan akan diizinkan, serta makan malam di restoran dengan jarak sosial. Namun, beberapa pembatasan akan tetap ada, termasuk mengenakan masker baik di dalam maupun di luar. Beberapa tempat hiburan termasuk bar dan kolam renang akan tetap tutup.
"Kami akan tetap waspada dan tidak mengesampingkan kemungkinan mengubah tingkat siaga setiap saat," kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung.
Keputusan Taiwan bertentangan dengan banyak tetangga regionalnya, seperti Thailand dan Indonesia, di mana infeksi, yang sebagian besar didorong oleh penyebaran varian Delta, semakin meningkat, dan mengarah ke pembatasan yang semakin ketat.
Taiwan tidak pernah melakukan karantina penuh, meskipun perbatasannya sebagian besar tetap tertutup selain dari warga negara dan pemegang kartu tempat tinggal asing. Taiwan telah melaporkan 15.535 infeksi sejak pandemi dimulai, dan 784 kematian akibat Covid-19.