Sabtu 24 Jul 2021 21:15 WIB

Jenazah Covid-19 Tergeletak Berjam-jam di Jalanan Bangkok

PM Thailand prihatin dengan orang yang meninggal Covid, tapi tak dapat perawatan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Teguh Firmansyah
 Relawan Yayasan Siam Nonthaburi dengan pakaian pelindung lengkap membawa peti mati dengan korban COVID-19 untuk upacara pemakaman gratis di kuil Wat Ratprakongtham Provinsi Nonthaburi, Thailand, Senin, 12 Juli 2021.
Foto: AP/Sakchai Lalit
Relawan Yayasan Siam Nonthaburi dengan pakaian pelindung lengkap membawa peti mati dengan korban COVID-19 untuk upacara pemakaman gratis di kuil Wat Ratprakongtham Provinsi Nonthaburi, Thailand, Senin, 12 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Aksi protes menyeruak atas keterlambatan dalam mengevakuasi sebuah jenazah yang ditemukan tergeletak selama berjam-jam di jalanan di distrik Phra Nakhon di Bangkok, Thailand, pada Selasa (20/7) malam. Pemandangan dari sebuah mayat yang diselimuti kain putih dan tergeletak di jalanan yang belum diambil selama hampir 12 jam di Ban Phan Thom di distrik Phra Nakhon telah memicu kemarahan publik.

Pria itu diidentifikasi bernama Somkiat Ruenkao (50), seorang petugas parkir mobil di Wat Bowon Niwet. Polisi menerima telepon tentang pria yang pingsan di jalanan pada pukul 11.00 pada Selasa.

Baca Juga

Paramedis dan penyelamat tiba kemudian dengan oksigen. Mereka mencoba untuk menyadarkan kembali pria tersebut, namun sia-sia, pria itu tak kunjung sadar. Polisi kemudian memanggil ahli forensik dari Rumah Sakit Vajira untuk memeriksa mayatnya.

Yayasan Por Teck Tung mengevakuasi mayat itu pada pukul 22.00 dan membawanya ke Rumah Sakit Vajira untuk diautopsi. Menurut juru bicara Biro Kepolisian Metropolitan Piya Tawichai, pria tersebut mengidap Covid-19.

Selain jenazah dari Ruenkao, terdapat dua mayat lain yang juga ditemukan tergeletak di jalanan. Juru bicara tersebut mengatakan, polisi juga diberitahu sekitar pukul 18.30 pada Selasa untuk mayat kedua bernama Seri Ruengrojanarit (59), dari Rayong, yang ditemukan di Ratchadamnoen Avenue.

Petugas forensik Rumah Sakit Vajira tiba untuk memeriksa mayat itu pada pukul 19.15 dan tim penyelamat Por Teck Tung mengirimkannya tak lama kemudian ke rumah sakit tempat tes Covid-19 dilakukan. Hasilnya dilaporkan tertunda.

Selanjutnya, mayat ketiga diidentifikasi oleh polisi bernama Bangpot Jermjenkarn (81) yang ditemukan di Wat Suthat Thepphawararam di daerah Sao Chingcha pada pukul 19.30. Tim forensik dari Rumah Sakit Umum Kepolisian tiba untuk mengambil jenazah tersebut sekitar pukul 21.00. Tes memastikan dia terinfeksi Covid-19.

Menyusul protes atas keterlambatan mengumpulkan mayat tersebut, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha menyatakan keprihatinannya tentang orang-orang yang meninggal karena Covid-19 setelah tidak menerima perawatan tepat waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement