Dia telah menginstruksikan semua instansi terkait untuk mengatasi masalah tersebut. Selama pertemuan Pusat Administrasi Situasi Ekonomi (CESA) melalui konferensi video pada Kamis (22/7), Jenderal Prayut meminta bantuan untuk menemukan cara guna mengurangi jumlah orang yang terinfeksi yang tinggal di rumah dan menunggu ambulans atau menunggu di jalan-jalan.
"Gambaran seperti ini tidak boleh terlihat lagi. Ini adalah tanggung jawab semua lembaga, bukan hanya Kementerian Kesehatan Masyarakat. Lembaga yang terlibat harus menemukan cara untuk membawa orang-orang ini ke rumah sakit lapangan," kata Chan-o-cha, dilansir di Bangkok Post, Sabtu (24/7).
Wakil juru bicara pemerintah, Traisuree Taisaranakul, pada Kamis mengatakan bahwa kabinet pada Selasa telah menginstruksikan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk bekerja dengan lembaga lain guna mengambil langkah-langkah untuk mengangkut pasien Covid-19 dengan gejala ringan di Bangkok dan provinsi sekitarnya yang ingin kembali ke provinsi asal mereka dan mencari perawatan medis di rumah sakit setempat atau lapangan.
Dia mengatakan Kantor Keamanan Kesehatan Nasional, Institut Nasional untuk Pengobatan Darurat, tentara, dan Kementerian Transportasi telah bekerja sama untuk mengatur kendaraan guna mengangkut pasien Covid-19 ke provinsi asal mereka.
Tindakan pencegahan yang ketat juga akan diambil untuk memastikan pasien diangkut dengan selamat ke tujuan mereka dan guna mencegah penyebaran penyakit selama perjalanan.
Mereka yang terinfeksi Covid-19 itu dapat menghubungi nomor 1330 ext.15 atau mendaftar di http://crmdci.nhso.go.th/. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand pada Kamis melaporkan rekor harian baru dari 13.655 kasus Covid-19, dan 87 kematian lagi selama 24 jam sebelumnya.
Tercatat ada 13.110 kasus di masyarakat umum dan 545 di antara narapidana. Bangkok memiliki kasus baru terbanyak di angka 2.893, diikuti oleh 965 di Samut Sakhon dan 895 di Samut Prakan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika