REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Pemerintah Delhi, India, mengumumkan informasi baru terkait kebijakannya di tengah pandemi. Wilayah ibu kota itu melonggarkan pengetatan karena adanya penurunan drastis kasus Covid-19.
Pada Sabtu (24/7), Delhi melaporkan 66 kasus baru dan sama sekali tak ada kematian. Mulai Senin (26/7), Delhi akan mulai membuka bioskop, sementara spa diizinkan buka dengan kapasitas sebanyak 50 persen.
Moda transportasi umum kereta metro dan bus akan diperkenankan beroperasi dengan kapasitas penuh. Kebijakan demikian hanya berlaku di Delhi, sedangkan beberapa wilayah lain di India punya aturan beragam.
Negara bagian Karnataka, sebagai contoh, mengizinkan kegiatan di tempat ibadah mulai 25 Juli 2021 dengan protokol kesehatan ketat. Meski demikian, penyelenggaraan festival dan acara besar keagamaan masih ditangguhkan.
Berbeda lagi dengan negara bagian Madhya Pradesh, yang pemerintahnya telah menerbitkan pedoman pembukaan kembali sekolah, khusus untuk siswa kelas 11 dan 12. Sekolah kembali buka pada 26 Juli.
Dengan catatan, kelas hanya dihadiri 50 persen murid dan tidak boleh ada siswa yang berkerumun. Pihak sekolah diarahkan untuk memastikan para siswa dan guru bebas Covid-19 dengan tes corona sebelum kegiatan belajar.
Secara umum, India melaporkan 39.097 kasus baru Covid-19 pada Sabtu. Salah satu lonjakan dijumpai di negara bagian Kerala, yang mencatat 18,531 infeksi. Itu membuat Tamil Nadu meningkatkan kewaspadaan di pos pemeriksaan perbatasan dengan Kerala.
Guna mengatasi itu, pemerintah India terus menggencarkan vaksin. Pimpinan All India Institute of Medical Sciences, Randeep Guleria, mengatakan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak diharapkan bisa dimulai pada September 2021.
Guleria menginformasikan kabar lain terkait target tersebut. Perusahaan farmasi Zydus Cadila telah menyerahkan data uji coba untuk penggunaan vaksinnya di kalangan anak-anak, dikutip dari laman Scroll.