Ahad 25 Jul 2021 12:08 WIB

Lebih Dari 30 Orang Dirawat karena Panas Ekstrem Tokyo

Pada Sabtu (24/7), suhu di Tokyo mencapai 33 derajat celcius.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Cuaca panas (ilustrasi)
Foto: greatdaymoving.com
Cuaca panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Sekurangnya 31 orang dirawat di rumah sakit di Tokyo, Jepang karena panas yang ekstrem, Sabtu (24/7). Sementara dua dari pasien tersebut berada dalam kondisi yang serius.

Seperti dilansir laman Sputnik, pada Sabtu (24/7), suhu di Tokyo mencapai 33 derajat Celcius. Suhu yang sama diperkirakan terjadi lagi pada Ahad (25/7) waktu setempat.

Baca Juga

Relawan Olimpiade di Tokyo terlihat banyak yang mengenakan topi payung saat mereka berdiri berjam-jam di bawah terik matahari. Panas pun diperparah oleh udara yang lembab.

Para relawan memberikan syal kepada orang-orang untuk menahan panas matahari dan memberikan rekomendasi melalui pengeras suara tentang cara menghindari serangan panas. Olimpiade Musim Panas 2020 berlangsung di ibu kota Jepang hingga 8 Agustus.

Perubahan iklim membuat situasi semakin tidak nyaman. Profesor lingkungan dan perencanaan kota di Universitas Tokyo Makoto Yokohari mengatakan bahwa, menurut penelitiannya Olimpiade Tokyo akan menjadi "kasus terburuk" untuk kota tuan rumah Olimpiade setidaknya sejak 1986.

Dia menjelaskan bahwa sementara kota-kota tuan rumah lainnya mencapai suhu yang mirip dengan Tokyo, semuanya memiliki iklim musim panas yang panas dan kering, daripada panas dan lembab. "Ketika datang ke risiko sengatan panas, itu adalah kombinasi antara suhu dan kelembaban," ujarnya dikutip laman Aljazirah, Ahad.

Parahnya, gejala khas heatstroke juga cukup sulit dibedakan dengan gejala Covid-19. "Jika ada sejumlah orang yang mengalami heatstroke, saya sangat khawatir bagaimana mereka akan diperlakukan, dan saya tidak berpikir kita memiliki kapasitas untuk mengobati sejumlah besar orang-orang itu," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah mengalami beberapa cuaca terpanas dalam sejarah modern, disertai dengan curah hujan dan peristiwa banjir yang lebih sering dan intens. Pada 2018, setidaknya 80 orang tewas selama gelombang panas di Tokyo.

Pada 23 Juli – tanggal yang sama dengan upacara pembukaan Olimpiade Tokyo – suhu melonjak hingga 41,1C (106F) di Kumagaya. Itu adalah rekor sepanjang masa untuk Jepang, meskipun musim panas lain baru-baru ini juga mendekati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement