REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris Sajid Javid meminta maaf karena mengatakan bahwa warga negaranya tak perlu takut dalam menghadapi Covid-19. Pernyataannya tersebut telah memicu gelombang kritik di sana.
"Saya telah menghapus cicitan (di akun Twitter pribadi) yang menggunakan kata 'gemetar ketakutan' (cower). Saya sebetulnya hendak mengungkapkan rasa syukur bahwa vaksin membantu kita melawan balik (Covid-19) sebagai masyarakat, tapi saya memakai pilihan kata yang buruk dan saya dengan tulus meminta maaf," kata Javid lewat Twitter pribadinya pada Ahad (25/7).
I've deleted a tweet which used the word "cower". I was expressing gratitude that the vaccines help us fight back as a society, but it was a poor choice of word and I sincerely apologise.
Like many, I have lost loved ones to this awful virus and would never minimise its impact.
— Sajid Javid (@sajidjavid) July 25, 2021
Javid mengungkapkan, seperti kebanyakan warga lainnya, dia juga telah kehilangan beberapa orang yang dicintainya akibat Covid-19. Sebelumnya, Javid sempat mengunggah cicitan dengan maksud mendorong warga Inggris berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19.
"Jika Anda belum (divaksinasi), tolong segera dapatkan suntikan Anda. Karena kita belajar untuk hidup dengan virus ini ketimbang gemetar ketakutan terhadapnya," kata Javid.