REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - China pada Senin mengatakan hubungannya dengan Amerika Serikat "menemui jalan buntu dan menghadapi hambatan besar".
China menyalahkan "ketidakpuasan publik atas masalah politik, ekonomi, dan sosial" di AS atas kebuntuan tersebut.
"Hal ini pada dasarnya karena orang-orang Amerika menganggap China sebagai musuh,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng kepada rekan sejawatnya dari AS Wendy Sherman yang sedang berkunjung ke kota pelabuhan Tianjin, China Utara.
Itu adalah kunjungan langsung tingkat tinggi pertama dari seorang pejabat pemerintahan Joe Biden ke China.
"Dengan menjelekkan China, AS entah bagaimana dapat mengalihkan fokus warganya dari masalah domestiknya," tambah Xie.
“Seolah-olah ketika masalah dengan China memburuk, semua tantangan domestik dan eksternal AS akan hilang, Amerika akan menjadi hebat lagi. Seolah-olah pihak AS tidak memiliki apa-apa untuk dibicarakan kecuali tentang China," jelas dia.
Xie kemudian mendesak Amerika Serikat untuk mengubah pola pikir yang sesat dan kebijakan berbahayanya.
Selama pertemuan itu, keduanya juga membahas kemungkinan pertemuan puncak antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Biden dalam beberapa bulan mendatang.
Hubungan bilateral China - Amerika Serikat telah memburuk, terutama di bawah pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump. Awal Maret lalu, kedua pihak berupaya memecahkan kebuntuan ketika diplomat mereka bertemu di Alaska.
Pertemuan itu diikuti oleh diskusi tingkat tinggi via telepon antara perwakilan perdagangan mereka pada Mei dan Juni. Volume perdagangan kedua negara saat ini mencapai sekitar USD560 miliar.