REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Presiden Lebanon memilih mantan Perdana Menteri Najib Mikati untuk membentuk pemerintahan baru, ungkap kepresidenan Lebanon pada Senin.
Pengumuman itu muncul setelah konsultasi parlemen yang dilakukan oleh Presiden Michel Aoun di istana kepresidenan di Baabda, bagian timur ibu kota Beirut.
Menanggapi hal itu, Mikati mengatakan pada konferensi pers di Istana Baabda bahwa dia “akan membentuk pemerintah sesuai dengan inisiatif Prancis untuk melayani kepentingan Lebanon dan ekonominya”.
“Saya memiliki jaminan eksternal yang diperlukan untuk keluar dari krisis yang dialami Lebanon, dan saya sudah diyakinkan,” ujar dia.
Mikati adalah anggota parlemen yang mewakili kota Tripoli, dan dia sebelumnya memimpin pemerintahan di Lebanon dua kali pada tahun 2005 dan 2011.
Konsultasi parlemen dilakukan setelah pemimpin Gerakan Masa Depan Lebanon Saad Hariri mengundurkan diri setelah gagal membentuk pemerintahan selama delapan bulan.