REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Juru bicara Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan, Jenderal Ajmal Omar Shinwari, mengatakan pasukan Afghanistan telah merebut kembali 30 distrik dari Taliban. Dirinya juga mengklaim 1.528 gerilyawan Taliban tewas dan lebih dari 800 lainnya terluka.
ABNA yang mengutip situs Khaama Press menyebut Shinwari mengatakan operasi di darat, serangan udara, dan peluru artileri dilakukan di 20 provinsi. Dalam aksi lanjutan itu, 16 gerilyawan disandera oleh pasukan Afghanistan.
Pasukan Afghanistan telah keluar dari sikap defensif. Mulai saat ini, katanya, pasukan dalam posisi ofensif selama sikap terakhir telah ditolak Taliban. Mengenai korban warga sipil, ia mengklaim sejumlah besar operasi ANDSF dihentikan untuk mencegah korban sipil di negara tersebut.
Dirinya menuding Taliban telah membunuh 14 warga sipil dan melukai hampir 30 lainnya dalam kurun waktu sepekan. Klaim atas korban sipil muncul setelah UNAMA dalam laporan terbarunya mengatakan dua bulan terakhir adalah yang paling mematikan dalam hal korban sipil.
Sesuai laporan itu, hampir 4.500 orang sipil tewas dan terluka di Afghanistan. Jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak UNAMA mulai mencatat jumlah korban tewas pada 2009 silam. Sementara itu, media Pakistan melaporkan bahwa 46 tentara Afghanistan melarikan diri ke Chatral Pakistan dari Afghanistan.