REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA - Uni Afrika pada Selasa mendesak rakyat Tunisia untuk menegakkan Konstitusi, memelihara perdamaian dan menolak "segala bentuk kekerasan".
Organisasi yang terdiri dari 54 negara Afrika itu menyatakan bahwa Ketua Moussa Faki Mahamat sedang memantau situasi dan dia telah melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi.
"Ketua menyatakan komitmen Komisi Uni Afrika untuk menghormati ketat konstitusi Tunisia, pemeliharaan perdamaian yang diperlukan, penolakan segala bentuk kekerasan, dan dia mendorong dialog politik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi," kata pernyataan dari Uni Afrika.
Lembaga itu menambahkan bahwa otoritas Tunisia harus “menanggapi aspirasi rakyat Tunisia, terutama kaum mudanya”.
Presiden Tunisia Kais Saied menangguhkan Majelis Nasional dan memberhentikan Perdana Menteri Hichem Mechichi pada Minggu menyusul demonstrasi massal.