Kamis 29 Jul 2021 18:02 WIB

Koordinator Timur Tengah PBB Sebut UNRWA Hadapi Krisis Dana

Serangan 11 hari Israel pada bulan Mei membawa malapetaka pada ekonomi di Gaza

Red: Nur Aini
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sedang mengalami krisis arus kas (cash flow).
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sedang mengalami krisis arus kas (cash flow).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sedang mengalami krisis arus kas (cash flow). Hal itu dikatakan Lynn Hastings, wakil koordinator khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah pada Rabu (28/7).

Dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB, Hastings menyampaikan keprihatinan tentang situasi keuangan di UNRWA, mengatakan kekurangan yang diproyeksikan di bawah Anggaran Programnya berjumlah 100 juta dolar AS pada Rabu.

Baca Juga

"Badan ini juga menghadapi krisis arus kas yang berisiko berdampak pada kelancaran pembukaan tahun ajaran sekolah bagi setengah juta anak perempuan dan laki-laki di Gaza," kata Hastings.

Dia memperingatkan bahwa tidak adanya Anggaran Program yang didanai penuh juga melemahkan kapasitas UNRWA untuk melakukan kegiatan kemanusiaan dan pemulihan awal yang sangat dibutuhkan di Gaza.

"Saya sekali lagi menghimbau kepada semua donor, termasuk yang berasal dari kawasan Arab, untuk mempertahankan tingkat pendanaan beberapa tahun terakhir dan memajukan pencairan dana sebanyak mungkin untuk menghindari gangguan layanan penting dan bantuan kemanusiaan," kata Hastings.

Serangan 11 hari Israel pada bulan Mei mendatangkan malapetaka pada ekonomi di Gaza dan semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang ada. Setidaknya 260 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan udara Israel. Tiga belas warga Israel tewas oleh tembakan roket Palestina dari Gaza.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/koordinator-timur-tengah-pbb-sebut-unrwa-hadapi-krisis-aliran-dana/2317434
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement