REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan pertemuan harian dengan para pejabat Asia Tenggara secara virtual, mulai minggu depan. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri pada Sabtu (31/7) mengatakan pertemuan harian itu merupakan prioritas AS dalam menangani krisis di Myanmar.
Para diplomat tinggi AS akan menghadiri pertemuan virtual selama lima hari berturut-turut, termasuk pertemuan tahunan 10 menteri luar negeri ASEAN. Selain itu, AS juga akan mengadakan pertemuan terpisah dari negara-negara subkawasan Lower Mekong seperti Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam dan Thailand.
"Saya pikir ini adalah demonstrasi yang jelas dari komitmen kami terhadap kawasan itu,” kata pejabat Departemen Luar Negeri AS yang berbicara dengan syarat anonim.
Pertemuan minggu depan, Blinken juga akan bertemu dengan perwakilan pemerintah militer Myanmar. Pejabat tersebut mengatakan, pertemuan ini adalah kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah militer.
"Kami tidak siap untuk meninggalkan ASEAN karena perilaku buruk sekelompok jenderal di Burma," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa para pejabat AS juga terlibat dengan Pemerintah Persatuan Nasional yang menentang pemerintah militer di Myanmar.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat tinggi AS sangat jarang menghadiri pertemuan ASEAN. Bahkan terkadang AS mengirim lebih banyak pejabat junior untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi di kawasan itu.
Pertemuan virtual dengan pejabat ASEAN terjadi setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden dinilai kurang memperhatikan krisis Myanmar. Tapi AS telah menunjukkan kepedulian untuk mengatasi krisis Myanmar dengan kunjungan pejabat tinggi mereka ke ASEAN.