Menurut Prof Pittet, sebetulnya kebocoran laboratorium bukan sesuatu yang mustahil secara teori, bahkan dalam lab dengan tingkat keamanan tinggi sekalipun. Namun, ia tak melihat ada alasan untuk menganggap itu terjadi dengan SARS-CoV-2.
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump gencar menyuarakan dugaan SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di pasar hewan Wuhan, China, itu kemungkinan akibat kelalaian atau kurang ketatnya keamanan laboratorium virologi Wuhan. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menurunkan tim ahlinya melakukan penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 di Wuhan, namun hasilnya secara definitif tak menyebut adanya kebocoran virus dari laboratorium.
Para ahli mengatakan, ada kemungkinan besar virus tersebut ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui hewan lain. Namun, pada Mei, Presiden AS Joe Biden memerintahkan komunitas intelijen AS untuk memeriksa kembali asal usul virus corona dan menentukan apakah penyakit itu bocor dari laboratorium atau menyebar dari hewan yang terinfeksi ke manusia.