REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. akan membahas isu Laut China Selatan, akses yang adil terhadap vaksin, serta pemulihan pandemi dalam Pertemuan Menlu ASEAN (AFMM) ke-54 dan pertemuan ASEAN lainnya yang digelar secara virtual pada 2-6 Agustus.

Media lokal Philstar melaporkan Locsin akan mengangkat soal prioritas Filipina dalam serangkaian pertemuan tingkat menlu tersebut. Selain AFMM, pertemuan menlu lainnya di antaranya dengan AICHR, Forum Regional ASEAN ke-28, Pertemuan ASEAN Plus Tiga Menlu ke-22, serta Pertemuan Menlu KTT Asia Timur ke-11.

Menlu Amerika Serikat Antony Blinken juga akan berpartisipasi dalam lima pertemuan virtual terkait ASEAN. Blinken akan menegaskan komitmen AS untuk bekerja dengan ASEAN dan mitra internasional dalam menangani pandemi Covid-19 dan mendukung pemulihan ekonomi.

Blinken nantinya bakal menegaskan posisi AS yang bersama komunitas internasional dalam membela kebebasan laut serta hukum internasional. Menlu AS sekaligus berencana menyinggung situasi di Myanmar setelah militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

Adapun situasi di Laut China Selatan kerap memanas antara Filipina dengan China. Pada tahun 2016, pengadilan arbitrase internasional membatalkan klaim China seluas 90 persen dari Laut China Selatan.

Klaim China tersebut mencakup Laut Filipina Barat, bagian dari Laut China Selatan yang dimiliki Filipina. Sejak tahun 2016, Filipina telah melayangkan 128 protes diplomatik atas aktivitas China di perairan yang disengketakan.

Sementara, sepanjang tahun 2021, Filipina sudah mengajukan setidaknya lima protes diplomatik terhadap China terkait isu Laut China Selatan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika