REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Korban meninggal dalam bencana banjir di Provinsi Henan, China bertambah menjadi 302 jiwa, Senin (2/8) waktu setempat. Angka itu naik tiga kali lipat dari laporan pekan lalu.
Sebagian kematian dilaporkan di ibu kota provinsi Zhengzhou. Di kota berpenduduk 12 juta itu, jumlah korban meninggal akibat banjir 292 jiwa. Angka itu termasuk 14 orang yang meninggal di KRL bawah tanah yang terendam banjir.
Secara total, sekruangnya 39 orang meninggal di area bawah tanah di Zhengzhou termasuk garasi dan terowongan. Selama tiga hari pada bulan lalu, 617,1 mm (24,3 inci) hujan turun di Zhengzhou.
Curah hujan hampir setara dengan rata-rata tahunan 640,8 mm yang menyebabkan kerusakan dan gangguan yang meluas di kota yang merupakan pusat transportasi dan industri utama itu. "Dari 50 orang yang masih hilang di provinsi Henan, 47 berasal dari Zhengzhou," kata pernyataan pejabat setempat dalam sebuah pengarahan pada Senin.
Kerugian ekonomi langsung di Henan mencapai 114,27 miliar yuan (18 miliar dolar AS). Sementara, lebih dari 580 ribu hektare lahan pertanian terpengaruh.
Dewan Negara China mengatakan akan membentuk tim untuk menyelidiki bencana di Zhengzhou. Pihaknya juga akan meminta pertanggungjawaban pejabat jika terbukti melalaikan tugas mereka.