REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Iran telah melakukan serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak komersial yang menewaskan dua anggota awak pada pekan lalu. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Senin (2/8).

Blinken mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden melakukan tinjauan atas serangan terhadap kapal Mercer Street sebelum membuat penilaian resminya. Blinken mengatakan, serangan pada Kamis (29/7) pekan lalu mengikuti pola serangan serupa oleh Iran, termasuk insiden masa lalu dengan drone peledak.

"Tidak ada pembenaran atas serangan terhadap kapaldalam misi komersial di perairan internasional ini. Tindakan Iran merupakan ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi dan perdagangan. Itu merenggut nyawa para pelaut yang tidak bersalah," ujar Blinken, dilansir Anadolu Agency, Selasa (3/8).

Iran membantah terlibat dalam serangan, yang terjadi di Samudera Hindia tersebut. Serangan pada Kamis malam terjadi saat kapal sedang dalam perjalanan dari Tanzania ke Uni Emirat Arab.

Blinken mengatakan, AS berkoordinasi dengan negara mitra dan berkonsultasi dengan pemerintah di kawasan setelah terjadi serangan itu. Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi sejumlah serangan terhadap kapal komersial. Serangan ini dikaitkan dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Keduanya saling menuduh satu sama lain.

Serangan terhadap kapal Mercer Street, digambarkan sebagai serangan terburuk dalam beberapa bulan. Mercer Street merupakan kapal tanker milik Jepang, yang berbendera Liberia, dan dioperasikan oleh perusahaan Israel,

Serangan itu menyebabkan sebuah lubang melalui bagian atas jembatan kapal tanker, yang merupakan tempat kapten dan kru berada. Setelah serangan itu, kapal induk AS USS Ronald Reagan dan kapal perusak berpeluru kendali USS Mitscher mengawal Mercer Street ke pelabuhan terdekat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika