Selasa 03 Aug 2021 17:15 WIB

Yunani Tutup 12 Sekolah Muslim Turki di Trakia Barat

Turki kecam Yunani atas penutupan sekolah yang layani warga Turki di Trakia Barat

Turki kecam Yunani atas penutupan sekolah yang layani warga Turki di Trakia Barat.

Lebih dari Separuh Sekolah Minoritas Ditutup

Turki juga mengutuk langkah itu, dengan mengatakan kebijakan seperti itu telah menutup lebih dari setengah sekolah dasar (SD) minoritas di Yunani.

"Kebijakan Yunani untuk menutup SD milik Minoritas Turki Trakia Barat melalui penangguhan sementara telah terbukti dilakukan secara sistematis," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

"Selain itu, dalam hukum baru-baru ini yang mencakup sekolah-sekolah di Yunani, kami telah mengamati bahwa sekolah-sekolah minoritas dikecualikan dari banyak pasal, yang merupakan tindakan diskriminasi," tambah Kemlu Turki.

Pernyataan itu juga mengatakan keputusan itu melanggar Perjanjian Lausanne dan merupakan tanda lain dari "kebijakan asimilasi dan penindasan" terhadap orang Turki di Trakia Barat selama beberapa dekade.

Otoritas Turki juga juga menuduh Yunani mengabaikan tuntutan untuk membuka sekolah menengah/tinggi baru bagi minoritas, meski ada kebutuhan, sehingga Yunani dituding "melanggar hak pendidikan anak-anak minoritas" dengan berbagai dalih.

“Kami mengundang Yunani untuk mengakhiri kebijakan diskriminatifnya terhadap sekolah minoritas, seperti yang terlihat dalam undang-undang terbaru,” ujar pernyataan itu, menekankan bahwa Turki “akan terus mendukung perjuangan minoritas untuk hak dan hukum mereka” dalam pertemuan bilateral serta platform internasional.

"Masyarakat internasional seharusnya tidak lagi menjadi penonton pelanggaran sistematis HAM di negara anggota Uni Eropa," tukas mereka.

Minoritas Turki Tertindas

Wilayah Trakia Barat Yunani - di timur laut negara itu, dekat perbatasan Turki - adalah rumah bagi minoritas Muslim Turki yang telah lama tinggal di sana, berjumlah sekitar 150.000.

Hak-hak orang Turki di Trakia Barat dijamin di bawah Perjanjian Lausanne, sebuah pakta yang dibuat setelah Perang Dunia I, tetapi sejak itu situasinya terus memburuk.

Setelah junta Yunani berkuasa pada 1967, orang-orang Turki di Trakia Barat mulai menghadapi penganiayaan yang lebih keras dan pelanggaran HAM oleh Yunani, yang sering kali secara terang-terangan melanggar keputusan pengadilan Eropa.

Minoritas Turki menghadapi masalah atas hak kolektif dan sipil serta pendidikan hingga sekarang, mulai dari melarang penggunaan kata “Turki” dalam nama organisasi, hingga mencoba menghalangi komunitas Turki untuk memilih imamnya sendiri.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/yunani-tutup-12-sekolah-minoritas-turki-lagi-di-trakia-barat/2322538
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement