REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA - Bangladesh memberi lampu hijau untuk uji coba pada manusia untuk vaksin Covid-19 buatan India.
“Setelah analisis ilmiah menyeluruh, kami telah memberikan izin untuk uji coba vaksin India (COVAXIN) pada manusia. Lebih dari sebulan yang lalu, kami juga merekomendasikan uji coba vaksin China pada manusia, tidak termasuk Sinopharm,” jelas Syed Modasser Ali, kepala Bangladesh Medical Research Council (BMRC).
Dia menambahkan bahwa sebuah universitas China dan perusahaan lain di negara itu bersama-sama mengajukan uji coba vaksin China kepada manusia melalui Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University. Ali, bagaimanapun, menolak mengungkapkan nama vaksin itu.
“Kami telah membentuk komite independen untuk meninjau vaksin ini. Setelah analisis ilmiah menyeluruh dari komite, kami akan mengizinkan uji coba pada manusia," kata dia merujuk pada vaksin Covid-19 buatan negara tetangganya.
Berdasarkan undang-undang, izin BMRC secara resmi akan sampai ke kantor Direktorat Jenderal Pengawasan Obat untuk mendapatkan izin akhir dari pemerintah untuk mengimpor obat untuk uji coba pada manusia.
“Meskipun pemerintah dapat mengintervensi rekomendasi kami, tetapi sejak berdirinya BMRC pada 1972, tidak ada campur tangan pemerintah dalam karya ilmiah dari badan otonom ini,” lanjut dia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen mengatakan bahwa China telah mengirimkan draf nota kesepahaman tentang produksi bersama vaksin Sinopharm dengan perusahaan farmasi lokal di Bangladesh.
Momen mengungkapkan hal itu usai pertemuannya dengan Duta Besar Beijing untuk Dhaka Li Jiming.
Menteri Kesehatan Zahid Maleque mengumumkan bahwa selama satu pekan ke depan, antara 7-14 Agustus, rekor 10 juta dosis vaksin Covid-19 akan diberikan di seluruh negeri dengan prioritas untuk diberikan kepada orang-orang lanjut usia tanpa harus melalui registrasi terlebih dulu.
Perdana Menteri Sheikh Hasina juga mengatakan bahwa pemerintah sedang berupaya memvaksinasi semua warga negara dalam waktu sesingkat mungkin.
Untuk membendung penyebaran virus, Bangladesh telah meluncurkan kampanye vaksinasi besar-besaran. Hingga saat ini Bangladesh baru memberikan hampir 1,4 juta dosis vaksin, atau 5,17 persen dari populasinya, menurut t Our World in Data. Bangladesh sejauh ini mencatat 21.162 kematian akibat Covid-19, sedangkan total kasus mencapai hampir 1,3 juta.