REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat senior Gedung Putih mengatakan dalam kunjungannya ke Vietnam dan Singapura bulan ini Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris akan fokus membela peraturan internasional di Laut China Selatan (LCS). Ia juga fokus pada penguatan kepemimpinan AS dan memperluas kerja sama keamanan di Asia Tenggara.
Harris akan menjadi wakil presiden AS pertama yang datang ke Vietnam. Washington hendak menggalang dukungan internasional untuk menghadang pengaruh Cina di panggung internasional.
Pada Rabu (4/8), pejabat pemerintah AS mengatakan Washington menilai Vietnam dan Singapura sebagai mitra penting mengingat lokasi, besar ekonomi, hubungan dan kemitraan mereka dengan AS, termasuk dalam isu seperti LCS diklaim China.
Vietnam yang pernah berperang dengan AS salah satu negara yang paling vokal menentang klaim China di LCS. Sebagian besar negara-negara yang bersengketa dengan Beijing menyambut kehadiran militer AS untuk menghadapi militerisasi China dan banyaknya kapal tempur dan ikan Negeri Tirai Bambu di perairan tersebut.
"Kami tidak ingin melihat ada negara mana pun yang mendominasi kawasan atau mengambil keuntungan dari situasi kekuatan untuk meneka kedaulatan yang lain," kata pejabat Gedung Putih itu.
"Wakil Presiden akan menekankan kebebasan pelayaran untuk perdagangan di sana, di sepanjang Laut Cina Selatan, dan tidak boleh ada satu negara pun yang merusak hak negara lain," tambahnya.
Angkatan Laut AS rutin menggelar operasi 'freedom of navigation' untuk menjaga kebebasan pelayaran di LCS dan dekat Taiwan. Tapi operasi tersebut tidak menciutkan Beijing.
Sebelum Harris datang ke Asia Tenggara, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sudah tiba di Hanoi pekan lalu. Ia ingin memperkuat hubungan dengan Vietnam.
Deputi Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman juga menggelar pertemuan dengan diplomat-diplomat China bulan lalu. Tapi pertemuan itu tidak banyak membantu meredakan ketegangan.