Rabu 04 Aug 2021 16:10 WIB

Setahun Tragedi Pelabuhan Beirut, Belum Ada Titik Terang

Setahun ledakan di Pelabuhan Beirut, keluarga korban ragu ada keadilan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Seorang tentara berjalan di lokasi ledakan yang hancur di pelabuhan Beirut, Lebanon, Kamis 6 Agustus 2020.
Foto:

Bersama istrinya, Hanan, kini Hoteit telah membangun asosiasi lebih dari 100 keluarga korban ledakan Lebanon. Mereka menggelar unjuk rasa meminta politisi untuk mengungkapkan kebenaran. Satu tahun kemudian, kritikus mengatakan pemimpin politik berhasil menghalangi penyelidikan yudisial yang dilakukan untuk menutupi siapa yang bertanggung jawab.

Demi mengatasi halangan, kelompok keluarga korban lainnya menuntut Dewan Hak Asasi Manusia PBB menggelar misi pencari fakta. Presiden Michel Aoun mengatakan tidak ada yang dapat perlindungan politik jika terbukti bersalah tapi ia tidak menyinggung tuduhan pejabat pemerintah menghalangi penyelidikan.  

Hoteit dan keluarga korban ledakan Lebanon lainnya mengatakan mereka tidak hanya melawan pemerintah tapi sistem politik yang sudah berkuasa di Lebanon selama lebih dari 30 tahun. Sistem ini melindungi politisi dengan sangat kuat sehingga mereka hampir kebal hukum.

Menurut banyak masyarakat Lebanon, sistem ini yang membawa negara itu pada kehancuran. Tidak hanya ledakan, Lebanon juga mengalami krisis ekonomi terburuk di dunia selama 150 tahun

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement