REPUBLIKA.CO.ID, OVIEDO -- Hampir 2.300 orang yang menghadiri tiga festival musik di Catalonia terinfeksi Covid-19. Sebelumnya Festival musik Vida, Canet Rock, dan Cruilla mengklaim aman dari Covid-19, karena menetapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk wajib menjalani tes cepat saat masuk dan mewajibkan masker.
Namun, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa langkah-langkah keamanan di festival musik tidak cukup untuk mencegah penularan. Terutama pada saat virus menyebar secara eksponensial di antara populasi muda Spanyol.
Studi oleh pemerintah Catalonia menemukan bahwa, sekitar 50 ribu orang yang menghadiri acara festival musik tersebut berpotensi besar tertular Covid-19. Seorang pejabat senior kesehatan masyarakat Catalan, Carmen Cabezas, mengatakan festival musik itu berperan menyumbang gelombang infeksi kelima.
“Variannya berbeda (selama proyek percontohan), dan kondisi di festival musik lebih sulit dikendalikan. Varian Delta jauh lebih menular dan terkadang tes negatif memberi orang rasa aman yang salah," kata Cabezas dilansir Anadolu Agency, Kamis (5/8).
Sebelumnya pada Juli, Menteri Kesehatan Catalan Josep Maria Argimon mengatakan, pergelaran festival adalah sebuah bentuk kesalahan yang disetujui pemerintah. “Meskipun kami masih menunggu hasilnya, peristiwa itu memberi gambaran kepada orang-orang bahwa segala sesuatunya sudah berjalan normal daripada sebelumnya,” kata Argimon kepada harian Spanyol El Pais.
Catalonia telah menjadi pusat gelombang kelima Spanyol, yang memiliki dampak terbesar pada populasi muda dan tidak divaksinasi. Sebanyak 47 persen unit perawatan intensif di kawasan itu ditempati oleh pasien Covid-19. Menurut data Kementerian Kesehatan Spanyol pada Selasa (3/8), secara total, 3.067 pasien virus corona dirawat di rumah sakit di Catalonia.