Jumat 06 Aug 2021 13:43 WIB

Israel: Iran Harus Tanggung Jawab Atas Kekacauan di Timteng

Menhan Israel sebut Iran harus bertanggung jawab atas puluhan serangan teroris

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pasukan Garda Revolusi Iran. Menhan Israel sebut Iran harus tanggung jawab atas puluhan serangan teroris. Ilustrasi.
Foto: AP
Pasukan Garda Revolusi Iran. Menhan Israel sebut Iran harus tanggung jawab atas puluhan serangan teroris. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz menunjuk Iran bertanggung jawab atas puluhan serangan teroris di Timur Tengah (Timteng). Iran juga dituduh mengoperasikan proxy di Yaman, Irak, dan negara-negara lain.

Dalam pengarahan bersama Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB, Gantz dan Lapid mengungkapkan bahwa kepala komandan UAV Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Saeed Ara Jani adalah dalang di balik serangan terhadap kapal Mercel Street. "Ara Jani adalah kepala operator sistem UAV Angkatan Udara IRGC, yang menghantam Mercer Street," kata Gantz kepada para duta besar dikutip dari laman Jerusalem Post, Jumat (6/8).

Baca Juga

"Dia menyediakan persediaan, pelatihan, rencana, dan bertanggung jawab atas banyak aksi teror di wilayah tersebut," ujarnya menambahkan. Menteri pertahanan mengatakan dia akan memberikan informasi intelijen rinci kepada negara-negara peserta tentang masalah tersebut.

Menlu Lapid menunjukkan serangan terbaru Iran berada di jalur perdagangan internasional. Menurutnya, serangan itu adalah serangan terhadap kebebasan bergerak dan termasuk kejahatan internasional.

"Apa yang akan dilakukan komunitas internasional tentang hal itu? Apakah hukum internasional masih ada? Apakah dunia memiliki kemampuan dan keinginan untuk menegakkannya?" dia bertanya. "Jika jawabannya ya, dunia perlu bertindak sekarang," ujarnya menambahkan.

Lapid berpendapat jika dunia tidak menanggapi insiden terbaru, maka tidak ada komunitas internasional, dan itu akan menjadikan setiap negara memikirkan negaranya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement