Sabtu 07 Aug 2021 05:34 WIB

Kasus Covid-19 Jepang Tembus 1 Juta

Pemerintah belum berhasil menahan penyebaran virus Corona varian Delta.

Rep: lintar satria zulfikar/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah ofisial dan wartawan melihat pertandingan panahan Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat COVID-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah ofisial dan wartawan melihat pertandingan panahan Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat COVID-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Media Jepang melaporkan kasus infeksi virus Corona di negara Sakura itu sudah tembus di atas 1 juta. Angka kasus infeksi melonjak di Tokyo yang menjadi tuan rumah Olimpiade dan wilayah perkotaan lainnya. Sementara pemerintah belum berhasil menahan penyebaran virus Corona varian Delta.

Kasus infeksi Covid-19 di Ibukota Tokyo pada Jumat (6/8) sebanyak 4.515, rekor kedua di bawah Kamis (5/8) kemarin yang sebanyak 5.042 kasus. Sementara prefektur Kanagawa terjadi lonjakan lebih dari 2.000 kasus, empat kali lipat dari dua pekan sebelumnya.

Angka kasus infeksi harian di kota terbesar di bagian barat, yakni Osaka juga memecah rekor dengan 1.310 kasus. Hal ini menandakan petogen menyebar dengan cepat di luar Tokyo. Total kasus infeksi sejak awal pandemi tahun lalu sudah di atas satu juta. Menghapus keberhasilan awal Jepang dalam menekan angka kasus infeksi.

Saat penyebaran kasus bergerak cepat dari ibukota ke daerah lain. Dengan nada hati-hati Perdana Menteri Yoshihide Suga memperluas keadaan darurat hingga seluruh negeri."Kami perlu mempertimbangkan kondisi lokal, setiap wilayah dapat mengambil kebijakannya sendiri-sendiri," kata Suga pada wartawan di Hiroshima.

Suga menghadiri upacara perayaan 76 tahun bom atom yang menghantam Hiroshima. Krisis kesehatan yang semakin memburuk akan menambah tekanan pada Suga yang akan menghadapi pemilihan umum bulan Oktober mendatang.  

Suga juga mengatakan keputusan apakah boleh ada penonton di pertandingan Paralimpik yang digelar 24 Agustus hingga 5 September akan diambil pada akhir Olimpiade pada 8 Agustus mendatang. Perdana menteri menegaskan menurutnya Olimpiade tidak berkontribusi pada lonjakan kasus positif. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement