REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Organisasi non-pemerintah Spanyol mengatakan pada Jumat (6/8) bahwa sekurangnya 40 migran dikhawatirkan tewas setelah sebuah kapal yang membawa sekitar 50 orang terbalik di Sahara Barat. Kapal itu melakukan perjalanan dari Sahara Barat ke Kepulauan Canary Spanyol.
"Tragedi, 42 orang, di antara itu delapan anak-anak dan empat pria, tewas ketika sebuah kapal terbalik di lepas pantai Dakhla," cicit Helena Maleno dari Caminando Fronteras, organisasi yang memantau arus migrasi.
Sumber resmi, dikutip surat kabar Spanyol El Pais, mengatakan jumlah orang yang dikhawatirkan tewas adalah 30 orang. Maleno mengatakan 10 orang selamat dan dijemput nelayan.
Kecelakaan itu terjadi ketika kapal migran berangkat dalam cuaca buruk pada Selasa pekan ini, namun rincian baru muncul pada Jumat. Dari 1 Januari hingga 31 Juli, setidaknya 7.531 orang mencapai Kepulauan Canary Spanyol dari Afrika Barat.
Jumlah itu didapatkan menurut angka pemerintah Spanyol, yang naik 136 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Caminando Fronteras mengklaim selama enam bulan pertama tahun 2021, bahwa 2.087 migran meninggal atau hilang ketika mereka mencoba melakukan perjalanan berbahaya melalui laut ke Spanyol dari Afrika Barat.