Peter Müller (bukan nama sebenarnya) harus menggunakan kursi roda selama tiga tahun terakhir. Duduk di samping istrinya yang menderita penyakit Parkinson, dia mengatakan bahwa hidupnya tidak akan mungkin tanpa pengasuh mereka dari Polandia.
Peter dan istrinya, mereka tidak ingin nama sebenarnya dipublikasi, memang menghadapi dilema. Sang suami terikat pada kursi roda, sedangkan istrinya menderita Parkinson. Tetapi mereka tidak ingin hidup di panti jompo dan tetap ingin tinggal di rumah yang mereka tinggali sejak setengah abad, tepat setelah pernikahan mereka. Sudah tiga tahun ini, mereka berbagi rumah dengan pengasuhnya Polandia. "Kami tidak akan bisa mengatur apa pun tanpa dia," kata Peter Müller.
Pengasuh asal Polandia yang merawat mereka bisa dibilang sudah menjadi bagian dari keluarga. Dia mengorganisasi seluruh kegiatan keluarga Müller, dan menjadi "pengasuh 24 jam." Pukul 8 pagi, dia membangunkan nyonya Müller dan memandikannya. Lalu pukul 08:45, dia membawa kopi untuk Peter Müller ke samping tempat tidurnya. Setelah itu mencuci, memasak, dan membersihkan rumah.
Selain kemampuan organisasi, apa lagi yang perlu dimiliki pengasuh manusia lanjut usia? "Anda harus bekerja dengan hati, dan menguasai bahasa mereka," jawabnya pendek.
Untuk menampung pengasuh dan suaminya, keluarga Müller membersihkan ruang bawah tanah mereka, supaya bisa ditinggali. Suami sang pengasuh juga bekerja sebagai pengasuh penuh waktu, untuk keluarga lain di lingkungan itu. Anak-anak mereka sudah dewasa semua dan hidup sendiri. Setiap beberapa bulan, pasangan itu kembali ke rumah pertanian kecil mereka di Polandia.
Pasar bernilai miliaran, tapi penuh dengan eksploitasi
Bekerja sebagai pengasuh di rumah-rumah pribadi sering penuh dengan eksploitasi. Pekerja sering menerima pembayaran dalam bentuk tunai, tanpa rekening atau tanda terima. Bagi banyak pekerja dari Polandia, Rumania, atau Bulgaria, ini prospek menarik karena mereka tidak terkena pajak. Tetapi itu berarti mereka juga tidak punya perlindungan sosial.
Saat ini, pengasuhan dan perawatan untuk manusia lanjut usia dan penyandang cacat di Jerman adalah sektor yang bernilai miliaran euro, sekaligus sektor yang penuh dengan laporan pelecehan. Pekerjaan dan pekerja sering didapat melalui perantara, yang ingin memenuhi kantong mereka sendiri. Banyak juga keluarga mengeksploitasi pengasuh mereka, atau memperlakukan mereka seperti budak modern. Tapi ada juga pekerja yang mencuri uang atau barang kliennya, atau menghilang begitu saja dalam semalam.
Itu juga terjadi pernah terjadi pada keluarga Müller sebelumnya. Pada suatu malam, pengasuh istrinya tiba-tiba pergi, Peter Müller bercerita. "Sebaiknya berhati-hati dan tidak mengambil orang yang tidak terlatih, yang tidak tahu soal pengasuhan," ujarnya.
Perawatan dan pengasuhan isu penting bagi masyarakat
Di Jerman saat ini ada lebih dari 4 juta orang yang membutuhkan perawatan dan pengasuhan, dan jumlahnya terus meningkat. Menurut perkiraan, pada tahun 2035 Jerman akan membutuhkan setengah juta pengasuh, ketika generasi "baby boomer" yang lahir tahun 1950-an sampai 1960-an memasuki usia lanjut dan membutuhkan bantuan.
Bulan Juni tahun ini, Pengadilan Kerja Federal Jerman membuat keputusan penting, yaitu bahwa pengasuh dari luar negeri juga berhak atas upah minimum yang berlaku di Jerman, yaitu 9,35 euro per jam. Padahal dalam praktik, biasanya mereka dibayar sesuai tarif yang berlaku di negara asalnya, yang jauh lebih rendah daripada standar Jerman. Tapi itu berarti, biaya perawatan dan pengasuhan lansia juga akan naik drastis.
Claus Fussek, yang sudah 30 tahun menulis tentang masalah perawatan lansia, mengatakan bahwa dia selama ini telah menuliskan "kebenaran yang tidak menyenangkan, yang sebenarnya sudah diketahui semua orang." Dia sering mengkritik kebijakan perawatan lanjut usia di Jerman. Kalau hal ini tidak segera ditangani, sistemnya sebentar lagi akan runtuh, katanya.
"Kita harus membiayai perawatan (lansia) melalui kombinasi pajak dan kontribusi jaminan sosial, agar harganya tetap terjangkau. Kita harus mengubah seluruh konsepnya," kata Claus Fussek dan memberi gambaran drastis: "Jika kita tidak berhasil menyelesaikan ini, kita mungkin harus mempertimbangkan secara serius bentuk-bentuk euthanasia aktif, karena tidak akan ada lagi yang tersisa untuk perawatan."
(hp/ts)