REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan inisiatifnya untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, terhadap pelanggaran Israel. Juru bicara Abbas pada Sabtu (7/8) mengatakan, Abbas akan menyampaikan inisiatif tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.
"Abbas akan mengumumkan inisiatifnya untuk memberikan perlindungan kepada rakyat kami, mengakhiri pendudukan (Israel) dan untuk mendirikan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, di perbatasan tahun 1967," kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh, dilansir Anadolu Agency, Ahad (8/8).
Namun, Abu Rudeineh tidak memberikan rincian tentang inisiatif tersebut. Abu Rudeineh memuji seruan AS agar Israel menghentikan pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki. Dia mendesak Washington mengambil tindakan nyata untuk mencegah rencana pengusiran Israel terhadap warga Palestina.
Para pemimpin Turki telah lama menyerukan pembentukan kekuatan internasional untuk melindungi warga Palestina. Hal itu terutama sejak pemboman Israel di Gaza pada Mei lalu, yang telah membunuh puluhan warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.
Mahkamah Agung Israel menunda putusan akhir atas banding oleh empat keluarga Palestina di Sheikh Jarrah. Mereka menghadapi pengusiran, karena rumah mereka akan digunakan oleh pemukim Yahudi. Palestina terus menghadapi ancaman Israel yang memaksa untuk mengosongkan rumah mereka.
Menurut angka yang dirilis oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OHCA), Israel telah membunuh 48 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun. Pihak berwenang Israel juga menghancurkan 532 bangunan Palestina dan menelantarkan 737 warga Palestina dari rumah mereka selama periode yang sama.