REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Salah satu pakar keamanan siber di Kanada, Scott Jones, mengalihkan fokus untuk mengambil peran baru dalam mengembangkan paspor vaksin Covid-19. Paspor itu akan digunakan warga Kanada untuk bepergian ke luar negeri.
Jones telah mengungkapkan tingginya risiko peretasan profil dan serangan ransomware baru-baru ini. Ia meninggalkan Pusat Keamanan Siber Kanada untuk menjadi pemimpin pengembangan bukti kredensial vaksin di Lembaga Imigrasi, Pengungsi, dan Kewarganegaraan Kanada.
Jones akan memulai peran barunya pada 16 Agustus. Jones memiliki latar belakang yang luas bekerja di keamanan siber dan infrastruktur dengan Communications Security Establishment, yang merupakan badan intelijen sinyal Kanada.
Penunjukannya mensinyalkan Kanada mengantisipasi verifikasi vaksin digital. Kemudian ini terkait kebutuhan untuk memastikan bahwa informasi publik dilindungi dari peretasan atau penyalahgunaan.
Peran baru Jones datang sehari setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyarankan pemberian vaksin Covid-19 untuk semua pekerja di layanan publik federal, serta bagi mereka yang berada di ruang kerja yang diatur oleh federal.
"Kita perlu divaksinasi untuk melewati pandemi ini, terutama dengan semua kekhawatiran nyata seputar varian Delta yang kita hadapi yang berjuang paling keras, jelas, pada orang yang kurang divaksinasi dan tidak divaksinasi," Trudeau saat konferensi pers dilansir dari Global News pada Ahad (8/8).
Baca juga : Wacana Wajib Vaksin Bagi Militer di AS Tuai Pro-Kontra