REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan orang-orang bergegas untuk mendapatkan suntikan vaksin ketiga, Ahad (8/8). Upaya ini dilakukan sebagai perlindungan dari varian Delta virus corona.
Bennett menunjuk statistik pemerintah yang menunjukkan bahwa lebih dari 420 ribu orang Israel yang lebih tua dari 60 tahun telah menerima suntikan booster. Jumlah ini lebih dari sepertiga dari total populasi yang ditargetkan. Bennett mengatakan jumlah tersebut diperkirakan akan tumbuh menjadi setengah juta orang.
Perdana menteri berbicara setelah pertemuan kabinet mingguan. Israel melihat peningkatan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit terkena Covid-19 dengan hampir semuanya terinfeksi varian Delta yang sangat menular. Pemerintah telah menerapkan kembali mandat masker untuk pengaturan dalam ruangan dan mempertimbangkan lebih banyak pembatasan.
Israel menjadi pemimpin dunia dalam memvaksinasi selama kampanye publik awal dalam program itu. Sekitar 5,4 juta dari 9,3 juta orang di negara itu telah menerima dua dosis vaksin untuk Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam beberapa hari terakhir menyerukan moratorium pemberian suntikan booster. Pelarangan itu muncul untuk membantu melestarikan persediaan pasokan dosis vaksin, sehingga orang-orang di negara-negara miskin bisa mendapatkan dosis pertama.
Baca juga : Turki Kirim Bantuan Medis Penanganan Covid ke Indonesia