REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) merilis laporan baru pada hari Senin (9/8) yang disebut 'kode merah untuk kemanusiaan. "Dunia mendengarkan tetapi tidak mendengar. Dunia mendengarkan tetapi tidak bertindak cukup kuat," kata seorang ilmuwan terkemuka saat panel PBB tersebut merilis laporan, dilansir di Euronews, Senin (9/8).
Laporan tersebut memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk menyelamatkan planet ini. "Kecuali ada pengurangan segera, cepat dan skala besar dalam emisi gas rumah kaca, membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius akan berada di luar jangkauan," kata ilmuwan Valérie Masson-Delmotte kepada wartawan saat IPCC mempresentasikan temuannya.
Laporan tersebut menguraikan lima skenario masa depan yang berbeda berdasarkan seberapa banyak dunia mengurangi emisi karbon:
- masa depan dengan pengurangan polusi yang sangat besar dan cepat,
- pengurangan polusi yang intens tetapi tidak begitu masif,
- skenario dengan emisi sedang,
- skenario di mana rencana saat ini untuk membuat pengurangan polusi kecil berlanjut,
- peningkatan polusi karbon yang berkelanjutan.
Di bawah setiap skenario, kata laporan itu, dunia akan melewati tanda pemanasan 1,5 derajat Celcius pada 2030-an, lebih awal dari beberapa prediksi sebelumnya. Data menunjukkan pemanasan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam tiga skenario, dunia juga kemungkinan akan melebihi 2 derajat Celcius selama masa pra-industri. Selain itu, ada proyeksi bahwa akan sering terjadi gelombang panas yang jauh lebih buruk, kekeringan, dan hujan yang menyebabkan banjir kecuali pengurangan dalam karbon dioksida dan gas emisi rumah kaca lainnya terjadi dalam beberapa dekade mendatang.