REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Yayasan Temasek Internasional Singapura kembali memberikan bantuan sebagai rasa kebersamaan dan saling membantu terhadap situasi pandemi di Indonesia saat ini. Temasek memberikan bantuan peralatan medis dengan berat total 185 ton terdiri atas 500 unit mesin merk Yuwell YH-830 Bi-Level PAP, 11 unit mesin Dialysis, dan 200 ribu masker operasi medis.
Bantuan medis itu diberikan kepada Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI. Pengiriman bantuan didukung Tentara Nasional Indonesia dengan mengirimkan KRI Teluk Bintuni ke Changi Naval Base, Singapura.
Penyerahan bantuan dilaksanakan secara virtual pada Selasa (10/8) antara Chief Executive Yayasan Temasek Internasional Benedict Cheong kepada Kepala Pusat Krisis
Kemenkes, Eka Jusuf Singka, dan Direktur Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB, IIbnu Asur, yang disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, dan Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Mirza Nurhidayat.
"Tidak ada negara yang dapat dinyatakan aman dari Covid-19, jika masih ada negara lain yang masih berjuang dalam menghadapi pandemi ini," ujar Dubes Suryo Pratomo dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/8).
Cheong juga menekankan mengenai pentingnya hubungan dekat dan kerja sama antara Indonesia dan Singapura dalam mengatasi pandemi. Bantuan medis itu selanjutnya akan dibawa dari Changi Naval Base Singapura dengan menggunakan KRI Teluk Bintuni yang berangkat menuju Indonesia pada 13 Agustus 2021 mendatang.
Rencananya pelepasan keberangkatan bantuan medis ini akan dilakukan oleh Dubes Suryo Pratomo yang sekaligus meninjau proses muat material bantuan ke KRI Teluk Bintuni. Kerja sama dan upaya mendukung penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia memang kerap dilakukan Yayasan Temasek sejak awal pandemi.
Hal itu pun menjadi bukti kuatnya hubungan baik dan kedekatan Indonesia dan Singapura. KBRI Singapura juga secara aktif bekerja sama dengan Yayasan Temasek untuk menyalurkan berbagai macam bantuan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika