Rabu 11 Aug 2021 16:20 WIB

Warga Kota Semarang Antusias Sambut Uji Coba Pembukaan Mal

Syarat pengunjung mal harus sudah divaksin.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham Tirta
Mal mulai dibuka (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mal mulai dibuka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah pusat mulai memberikan kelonggaran dengan mengizinkan pusat perbelanjaan modern atau mal kembali dibuka, dengan mensyaratkan pengunjung harus sudah divaksin Covid-19. Di daerah pelonggaran tersebut mendapat sambutan dari masyarakat, tak terkecuali di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Setidaknya ini terlihat dari uji coba penerapan syarat vaksinasi bagi pengunjung di Mala Paragon Semarang, Rabu (11/8). Antusiasme warga Kota Semarang terhadap pelonggaran tersebut pun cukup tinggi. Hal itu disaksikan sendiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat langsung uji coba tersebut.

“Situasinya cukup ramai mestki tidak seramai sebelum masa pandemi dan para pengunjung mal terlebih dahulu menunggu giliran di pintu masuk untuk menunjukkan kartu vaksin atau scan barcode dari aplikasi Peduli Lindungi,” kata dia.

Di dalam mal, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga menyempatkan berkeliling dan menyambangi beberapa gerai dan tenant sekaligus berdialog dengan pelayan tenant maupun penjaga gerai. “Berdasarkan penuturan mereka, sejak dibuka untuk uji coba Selasa (10/8) kemarin, mal sudah mulai ramai dan kegiatan ekonomi juga sudah berputar. Yang jualan juga sudah laku,” kata dia.

Secara umum, gubernur mengatakan, dari pantauannya pembukaan mal di Kota Semarang bisa berjalan dengan lancar. Masyarakat bisa tertib dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Saya cek rata- rata mereka sudah menjalankan prokes. Masker enggak boleh dicopot, mereka juga mau antri dengan baik. Kalau ini bisa dipertahankan, maka ekonomi bisa tumbuh lagi,” kata dia.

Lebih lanjut, gubernur mengungkapkan, sebenarnya syarat pengunjung mal atau pusat perbelanjaan yang harus sudah divaksin, menurutnya kurang adil, karena masih banyak masyarakat yang belum divaksin Covid-19. Tak terkecuali warga Kota Semarang.

“Banyak warga yang belum vaksin bukan karena tidak mau, melainkan karena vaksinnya masih terbatas hingga program vaksinasi belum menyentuh mereka,” kata dia.

Maka tugas pemerintah sekarang adalah segera menyiapkan vaksin lebih banyak agar bisa mempercepat program vaksinasi Covid-19 di masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya melakukan percepatan memperluas cakupan vaksinasi di Jawa Tengah. Caranya, dengan meminta tambahan alokasi vaksin.

Karena untuk memenuhi target vaksinasi selesai pada Desember nanti, Jawa Tengah masih membutuhkan 2,4 juta dosis vaksin per pekan. “Namun kiriman vaksin dari Pemerintah Pusat sampai saat ini hanya berkisar 600 ribu sampai 700 ribu dosis per pekan,” kata dia.

Dengan alokasi vaksin lebih banyak, gubernur berharap akan semakin banyak masyarakat yang bisa beraktifitas normal, termasuk untuk masuk mal. Sehingga mereka juga bisa memiliki kesempatan dan akses yang sama atau tidak dibedakan dengan warga yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Ia pun meminta masyarakat sementara waktu bisa bersabar. Sebab, pembukaan mal di Kota Semarang saat ini baru tahap uji coba, demikian halnya dengan  beberapa kota besar lain di Indonesia.

“Ini baru uji coba, jadi terpaksa kita terima dulu kondisi ini. Apapun yang terjadi, pemerintah punya keinginan kuat untuk membantu meningkatkan kembali ekonomi dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement