Kamis 12 Aug 2021 09:56 WIB

Dinkes: Penurunan Kasus Covid Sumsel karena Data Tertunda

Data di Kemenkes baru akan terlihat konstan pekan depan.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kanan) didampingi Kepala Dinas Kesehatan Lesty Nurainy (kiri) meninjau kesiapan kamar Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan sebagai tempat karantina baru pasien COVID-19.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kanan) didampingi Kepala Dinas Kesehatan Lesty Nurainy (kiri) meninjau kesiapan kamar Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan sebagai tempat karantina baru pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PELEMBANG -- Dinas Kesehatan Sumatera Selatan menyatakan, penurunan kasus aktif harian Covid-19 selama tiga hari terakhir dikhawatirkan hanya laporan tertunda (delay report) dari pusat layanan informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sementara, laporan kasus aktif harian ataupun kasus konfirmasi positif Covid-19 dari 17 kabupaten/kota baru akan terlihat secara konstan dalam sepekan ke depan.

"Sumatera Selatan mengalami penurunan angka kasus konfirmasi positif harian Covid-19 selama tiga hari terakhir, karena sifatnya masih fluktuatif saya khawatirkan itu hanya delay report," kata Kepala Dinkes Sumatera Selatan, Lesty Nurainy usai mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi penanggulangan Covid-19 di Palembang, Kamis (12/8).

Lesty mengingatkan kepada kepala daerah 17 kabupaten/kota tetap waspada. Sebab, sewaktu-waktu lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 dapat terjadi. Ia menyarankan, mereka tetap secara optimal menjalankan kebijakan pembatasan yang diberlakukan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ia mengungkapkan, penurunan keterisian tempat tidur perawatan pasien di setiap rumah sakit dari 80 persen lebih menjadi 66 persen beberapa hari terakhir. Namun khusus untuk rumah sakit di kota Palembang masih cenderung tinggi, yakni 89 persen untuk perawatan ICU dan 73 persen isolasi pasien.

"Ini karena rumah sakit di Palembang menjadi tempat rujukan utama perawatan pasien Covid-19," kata dia.

Ia berharap pemerintah kabupaten/kota harus tetap memperhatikan keterisian setiap rumah sakit. Apabila keterisian sudah 90 persen lebih, harus menyediakan ruang tambahan khusus pasien Covid-19. Merujuk pada data penyebaran Covid-19 Dinkes Sumatera Selatan, Rabu (11/8), angka konfirmasi positif tercatat 551 kasus. Secara kumulatif total terjadi 53.229 kasus di sana.

Saat ini, Sumatra Selatan tengah menghadapi 9.298 kasus dalam perawatan, menurun dari sebelumnya 10.546 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement