REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kanada menyumbangkan 757 juta peso atau sekitar Rp 216 miliar untuk tujuh proyek pembangunan yang akan diimplementasikan di Filipina dalam lima tahun ke depan.
Kedutaan Besar Kanada di Filipina mengungkapkan fokus utama dari inisiatif tersebut adalah untuk membantu respons ekonomi Filipina terhadap pandemi Covid-19.
Selain itu, fokus lainnya untuk memberdayakan dan meningkatkan kesehatan perempuan dan anak perempuan, serta membantu kelompok rentan di daerah terbelakang di Mindanao.
“Kanada berdiri bersama dalam solidaritas dengan rakyat Filipina dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi Covid-19,” ungkap Duta Besar Kanada untuk Filipina Peter MacArthur dalam keterangannya, Kamis.
Peter mengatakan pihaknya akan bekerja dengan lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk memastikan proyek tersebut mencapai penerima yang ditargetkan.
“Saya yakin bahwa mereka akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif di komunitas terpinggirkan, kesetaraan gender, pemberdayaan pemuda, pemerintahan yang baik, dan perdamaian berkelanjutan di Bangsamoro,” kata Peter.
Adapun proyek yang dimaksud termasuk inisiatif pendidikan di Parañaque, Taguig, dan Pateros, serta bagi anak-anak kelas 4 hingga 6 di Daerah Otonomi Bangsamoro Muslim Mindanao (BARMM).
Kemudian, inisiatif perawatan kesehatan untuk membantu lebih dari 54.000 wanita dan anak perempuan di Metro Manila dan provinsi sekitarnya.
Ada pula inisiatif kesehatan oleh Dana Kependudukan PBB di kawasan Cavite, Laguna, Batangas, Rizal, dan Quezon. Berikutnya yakni inisiatif di bidang pemberdayaan dan tata kelola inklusif.
Rinciannya terdiri dari inisiatif guna mendukung ketahanan dan inklusi melalui investasi pada pertanian berkelanjutan di BARMM dan Davao, inisiatif memajukan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di seluruh Filipina, serta mempromosikan perdamaian berkelanjutan di Bangsamoro dengan mendukung kapasitas tata kelola pejabat BARMM.
Filipina memiliki lebih dari 1,68 juta kasus Covid-19 hingga Rabu, dengan 29.374 angka kematian. Filipina telah memberikan setidaknya 23,2 juta dosis vaksin sejauh ini, di mana 10,7 persen dari populasi telah menerima vaksinasi penuh.