Kamis 12 Aug 2021 16:54 WIB

Peretas China Susupi Komputer Milik Rezim Israel

Peretasan diduga terkait dengan pengerjaan proyek infrastruktur.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Peretas (Ilustrasi)
Foto: VOA
Peretas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Peretas Cina berhasil meretas komputer milik pemerintah Israel dan perusahaan teknologi antara 2019-2020. Laporan perusahaan keamanan siber internasional, FireEye, mengungkapkan, perusahaan Israel yang diretas termasuk badan-badan negara serta organisasi swasta dari bidang perkapalan, teknologi, telekomunikasi, pertahanan, akademisi dan teknologi informasi.

Sanaz Yashar, yang memimpin penyelidikan FireEye terhadap target Israel, mengatakan peretasan itu dapat dikaitkan dengan proyek infrastruktur Israel yang melibatkan China, termasuk inisiatif Belt and Road oleh Beijing. "Ada banyak perusahaan Israel yang terlibat dalam bidang yang menjadi inti kepentingan China, sebagaimana tercermin dalam rencana lima tahun mereka," kata Yashar kepada Haaretz.

Baca Juga

Yashar mengatakan, tujuan para paretas tidak selalu untuk mencuri kekayaan intelektual. Kemungkinan mereka mencari informasi bisnis. Yashar menjelaskan, dalam pandangan China, sah untuk menyerang perusahaan saat dalam proses negosiasi. Sehingga mereka akan tahu bagaimana menentukan harga kesepakatan dengan benar.

"Ketika orang China melakukan bisnis, mereka tidak memasuki kontrak dengan mata tertutup. Mereka memeriksa tawaran lain, email dewan direksi, korespondensi di antara orang-orang, apa intriknya dan siapa orang-orang kuncinya," ujar Yashar, dilansir Middle East Monitor, Kamis (12/8).

Bukti pertama yang ditemukan dalam peretasan tersebut menunjuk langsung ke Iran. Negara tersebut merupakan saingan geopolitik Israel yang paling kontroversial.

Peretas menggunakan alat yang biasanya terkait dengan orang Iran dan menulis dalam bahasa Farsi. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut atas bukti termasuk informasi dari kasus spionase dunia maya lainnya di Timur Tengah, para analis menemukan operator China telah menyamar sebagai tim peretas dari Teheran.

Awal tahun ini, sebuah organisasi Malaysia yang menamakan dirinya DragonForce mengklaim telah meretas berbagai jaringan CCTV Israel. Mereka meretas rumah dan lembaga pemerintah. Sementara bisnis dan institusi Israel termasuk Israel Aerospace Industries, perusahaan asuransi Shirbit, dan perusahaan perangkat lunak Amital menjadi sasaran serangan siber tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement