REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON - Kanada akan menyumbangkan 10 juta dosis vaksin Covid-19 lewat fasilitas COVAX untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

“Vaksinasi COVID-19 global masih jadi strategi terbaik untuk mengakhiri pandemi,” kata Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould dalam jumpa pers pada Kamis.

“Dengan vaksinasi, kita selangkah lebih dekat untuk mengendalikan pandemi ini. Saya berharap dengan kontribusi Kanada, kita bisa mengendalikan Covid-19," tambah dia.

Donasi tersebut mencakup pasokan dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson yang tidak dipakai di Kanada.

"Sumbangan ini merupakan tambahan dari dukungan keuangan senilai USD2,5 miliar untuk upaya internasional dalam memerangi Covid-19. Dukungan Kanada untuk negara berkembang akan terus berlanjut," kata Menteri Pengadaan Anita Anand.

COVAX adalah inisiatif akses global vaksin COVID-19 yang diarahkan oleh berbagai lembaga, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO telah mendesak negara-negara kaya untuk menyumbangkan lebih banyak vaksin.

"Di seluruh dunia, jutaan orang masih belum divaksin dan tidak terlindungi dari Covid-19. Di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya dua persen dari populasi yang menerima satu dosis vaksin," ujar Gould.

Menurut menteri itu, Kanada kini telah menyumbangkan 40 juta dosis untuk COVAX dan mungkin akan lebih banyak lagi di masa mendatang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika