Sabtu 14 Aug 2021 18:40 WIB

Kuba Klaim Vaksin Dalam Negerinya Lindungi dari Varian Delta

Vaksin dalam negeri Kuba adalah Abdala dan Soberana 2.

 Perawat menyiapkan vaksin Covid-19 produksi Kuba, Abdala, untuk penyuntikan di Havana, Kuba.
Foto: EPA-EFE/Yander Zamora
Perawat menyiapkan vaksin Covid-19 produksi Kuba, Abdala, untuk penyuntikan di Havana, Kuba.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba bergulat dengan wabah Covid-19 mengerikan yang dipicu oleh varian Delta. Kuba menyatakan hanya 21.000 orang atau 0,8 persen dari 2,5 juta penerima vaksin buatan dalam negeri sejauh ini terkena penyakit tersebut.

Di antara mereka itu, sebanyak 99 orang atau 0,003 persen meninggal. Perusahaan biofarmasi negara, BioCubaFarma, menyatakan kejadian itu menjadi tanda menggembirakan bahwa vaksin dalam negeri efektif, termasuk melawan Delta, apalagi dalam mencegah penyakit parah.

Baca Juga

"Ini data yang sangat menjanjikan," kata kepala BioCubaFarma, Eduardo Martinez, di stasiun TV pemerintah, dikutip Sabtu (14/8).

Perusahaan sedang berencana memproduksi dosis yang dibutuhkan untuk memvaksinasi lengkap seluruh penduduk dengan vaksin domestik, Abdala dan Soberana 2, pada September. Kalangan yang meragukan vaksin Kuba mengingatkan bahwa data masih memperlihatkan tingkat kasus kematian 0,47 persen. Kuba sebelumnya menyebutkan bahwa pada pekan pertama Agustus tingkat itu mencapai 0,93 persen untuk seluruh negara, terlepas dari status vaksinasi.

Data pembanding yang tepercaya sulit didapat. Laporan terkini dari media berita milik pemerintah provinsi menunjukkan pelaporan kasus dan kematian pada statistik resmi di tengah wabah terparah Kuba sejak pandemi mulai melanda.

Negara pulau berpenduduk 11 juta jiwa itu sedang berpacu memberikan vaksinasi lengkap kepada warganya saat memerangi salah satu beban kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Kuba mencatatkan lebih dari 8.000 kasus terkonfirmasi per hari selama dua pekan terakhir.

Otoritas mulai menyuntikkan secara masal vaksin Abdala dan Soberana 2 di Havana pada Mei, yang mereka klaim terbukti lebih dari 90 persen efektif dalam uji klinis tahap akhir, meski datanya belum diterbitkan di jurnal rekan sejawat. Kuba, dipimpin oleh pemerintahan komunis, mengembangkan sebuah sektor biotek yang luar biasa besar untuk negara seukurannya.

Kuba merupakan satu-satunya negara Amerika Latin yang vaksin Covid-19 buatannya masuk ke uji coba tahap akhir. Vaksin Abdala dan Soberana 2 buatan Kuba menarik minat dari negara-negara di seluruh dunia, dikutip dari Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement