REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Taliban telah menguasai Afghanistan sepenuhnya. Seorang mahasiswa Afghanistan, Aisha Khurram (22 tahun) merasa dikhianati ketika dia menyaksikan staf kedutaan besar AS dievakuasi.
Menurutnya, AS telah mengecewakan generasi muda Afghanistan yang berharap dapat hidup di negara mereka dengan damai. Kini, dengan situasi yang semakin memanas, Khurram pesimis bisa segera lulus kuliah dalam dua bulan mendatang.
“Anda mengecewakan generasi muda Afghanistan. Sebuah generasi yang dibesarkan di Afghanistan modern berharap untuk membangun negara dengan tangan mereka sendiri. Mereka mencurahkan darah, upaya, dan keringat ke dalam apa pun yang kita miliki saat ini," ujar Khurram.
AS memutuskan mengirim ribuan tentara untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan. Helikopter militer tampak terbang bolak-balik antara kompleks kedutaan AS dan bandara. Penerbangan dimulai beberapa jam setelah Taliban merebut kota Jalalabad.
Para pejabat Afghanistan mengatakan, Taliban merebut ibu kota provinsi Maidan Wardak, Khost, Kapisa dan Parwan pada Ahad. Taliban juga merebut perbatasan darat di Torkham. Taliban akhirnya menguasai ibu kota Kabul tanpa perlawanan.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan kepada penyiar lokal Geo TV bahwa Pakistan menghentikan lalu lintas lintas perbatasan di sana setelah militan Taliban merebutnya.